
Bali, investigasi.today – Seorang oknum dosen program studi keperawatan STIKES Buleleng Bali, PAA, diduga melecehkan mahasiswinya di kos. Polisi mengatakan kasus ini berawal saat mahasiswi itu menulis status WhatsApp (WA) tentang masalah skripsi dan keluarga.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (4/5) lalu sekitar pukul 23.00 Wita. Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Picha Armedi menyebut mahasiswi itu menulis status di WA dan dibalas sang dosen yang menanyakan alamat kos-kosan untuk menawarkan solusi.
“Dadakan, karena pada saat itu korban membuat status di WhatsApp, lalu dikomentari sama pelaku (PAA),” kata Picha.
Mahasiswi itu pun tak curiga dan mengirimkan alamat kos-kosannya. PAA tiba di kos mahasiswi itu sekitar pukul 23.00 Wita.
Picha menyebut dosen itu sempat berdiskusi soal skripsi dengan mahasiswi itu. PAA diketahui sebagai dosen pembimbing mahasiswi STIKES Buleleng itu.
Saat itulah, PAA diduga melihat kesempatan untuk melecehkan mahasiswi tersebut. “Setelah itu karena ada kesempatan (melecehkan), jadinya mungkin di sana ada niat dari dosen tersebut,” jelas Picha.
Upaya pelecehan itu terjadi Jumat (5/5) pukul 01.15 Wita. Kala itu korban melawan dan berupaya melarikan diri, tapi dosen tersebut berupaya menarik pinggang mahasiswinya dengan paksa.
Video upaya pelecehan itu terekam CCTV dan viral di media sosial. Mahasiswi itu sempat menyuruh PAA untuk pulang dan mengancam akan berteriak minta tolong.
“Makanya dosennya langsung pulang,” terang Picha.
Polisi menyebut mahasiswi itu dilecehkan secara fisik. Beberapa bagian tubuh mahasiswi itu sempat dipegang PAA tanpa seizin korban.
“Hasil visumnya belum kami (terima), kami masih melakukan permintaan ke rumah sakit,” kata Picha.
Polisi menangkap PAA sejak Jumat (5/5) malam lalu. STIKES Buleleng juga telah memberhentikan PAA sebagai dosen. Adapun, hingga berita ini diturunkan PAA belum memberikan klarifikasi atas dugaan pelecehan seksual itu. (Iskandar)