Banyuwangi, investigasi.today – Makan tak enak tidurpun tak nyenyak begitulah yang kini dirasakan oleh oknum kepala sekolah SMPN 1 Singojuruh Kabupaten Banyuwangi lantaran dilaporkan oleh mantan ketua komite sekolah tersebut.
Menurut mantan ketua komite SMPN 1 Singojuruh (Edy Suryono), laporannya masih dalam proses pihak aparat penegak hukum.
“Saya dapat SP2HP dari Polresta Banyuwangi, terkait laporan saya”, ujar Edy Suryono, mantan ketua komite SMPN 1 Singojuruh.
Seperti diketahui mantan ketua komite SMPN 1 Singojuruh (Edy Suryono) melaporkan kapala SMPN 1 Singojuruh (Lilik Subekti) ke pihak penegak hukum terkait dugaan Korupsi dana Peran Serta Masyarakat (PSM) dan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Menurut mantan ketua komite SMPN 1 Singojuruh (Edy Suryono), “Kepala sekolah pakai dana PSM tanpa melibatkan komite ada selisih uang yang tidak jelas Rp.199.504.116”
“Pembuatan kwitansi fiktif untuk bisa mengeluarkan dana psm sebesar Rp.35.530.000”
“Pembuatan sumur bor dan instalasi alat sumur bor yang sudah di anggarkan di dana BOS tahun 2022 namun di anggarkan lagi pakai dana PSM sebesar Rp.6.948.000”
“Pengadaan speakeraktif 24 kelas sebesar Rp.8.400.000 dan kabel sepeker Rp.6.720.000 namun terjadi dowbel
akunting di PSM di ambil lagi sebesar Rp.15.200.000 “
“Pengadaan camera terjadi dowbel akunting, dana PSM di ambil sebesar Rp.7.250.000 dan dana Bos di ambil sebesar Rp.13.500.000”
“Tambah daya listrik PSM di ambil Rp.7.500.000 dan dana BOS di ambil Rp.14.700.000Â Padahal cuma habis Rp.11.780.322”
“Biaya perpisahan ada pengelembungan dana PSM sebesar Rp.2.500.000”, pungkasnya. (Widodo)
