Wednesday, March 12, 2025
HomeBerita BaruNasionalKasus Novel, Satgas; Pelaku Tak Berniat Membunuh, KPK; Kami Kecewa

Kasus Novel, Satgas; Pelaku Tak Berniat Membunuh, KPK; Kami Kecewa

Tim satgas investigasi kasus Novel Saat Press Release

Jakarta, Investigasi.today – Tim Satgas Investigasi kasus Novel bentukan Polri menyebut penyerangan terjadap Novel terkait kasus yang ditangani dan air keras yang disiramkan pelaku tak berniat untuk membunuh, tetapi hanya ingin membuat Novel Baswedan menderita.

Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal mengatakan “menurut hasil konsultasi kami dengan psikolog, penyerangan itu diduga karena pelaku sakit hati dan merasa dipermalukan oleh Novel. Oleh karena itulah setidaknya ada 6 kasus yang sejauh ini kita dalami,” ungkapnya di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Rabu (17/7) kemarin.

Terkait dugaan tersebut, Iqbal menjelaskan asam sulfat yang digunakan pelaku untuk menyerang Novel tidak pekat, jadi memang sengaja tidak untuk membunuh. Buktinya baju gamis yang dipakai Novel tidak bolong saat tersiram cairan keras itu.

“Ketika diwawancara, Novel yakin tidak punya konflik pribadi. Tim menduga ini ada hubungannya dengan kasus yang ditangani,” tandas Iqbal.

Enam kasus yang disebut Satgas Novel itu adalah kasus e-KTP, kasus Ketua MK, kasus Sekjen MA, kasus Bupati Buol, kasus sarang walet di Bengkulu, dan wisma atlet.

Untuk mengungkap kasus ini, Polri akan membentuk tim yang dikomandoi Kabareskrim Komjen Idham Aziz.
“Kita akan lakukan upaya-upaya tertutup yang tidak bisa disampaikan di sini, karena akan menganggu upaya-upaya polisi nanti. Apa pun rekomendasi, kami paham publik ingin Polri cepat menangani ini. Tapi kami butuh alat bukti yang tidak terbantahkan,” terang Iqbal.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, mengaku kecewa dengan hasil Satgas yang gagal mengungkap pelaku penyiraman terjadap Novel Baswedan dan menurutnya selama enam bulan Tim satgas bekerja, tidak menemukan hal baru.

Wakil Pimpinan KPK, Laode M Syarif

“Wajar jika KPK kecewa, karena sampai saat ini, bahkan pelaku lapangan belum ditemukan. Belum ada perkembangan signifikan untuk menemukan pelaku,” ungkapnya.

Syarif menambahkan “sejak awal KPK berharap pelaku ditemukan. Bayangan kami, hasil kerja tim ini sudah langsung menemukan siapa calon tersangka, namun dari yang kita lihat tadi belum ada calon tersangka,” tandasnya.

KPK menepis dugaan hasil tim satgas investigasi yang menyebut bahwa Novel diserang karena faktor dendam. Sebab Novel dianggap bekerja secara profesional dan tidak berlebihan dalam menjalankan wewenangnya selama bertugas sebagai penyidik.

“Kami tegaskan dalam melaksanakan tugasnya, penyidik menggunakan wewenang sesuai hukum acara yang berlaku. Jadi tidak ada perbuatan penggunaan kewenangan secara berlebihan,” tegas Syarif.

Meski begitu, KPK menilai positif hasil kerja Satgas yang menyebut penyerangan Novel bukan serangan pribadi, melainkan berkaitan dengan tugasnya sebagai penyidik KPK. Terlebih Satgas menyebut serangan Novel diduga terkait enam kasus high profile yang pernah ia tangani di KPK.

“KPK sejak awal meyakini hal ini, sehingga kami juga memandang, serangan terhadap Novel bukan serangan terhadap pribadi, bahkan ini kami pandang serangan terhadap institusi KPK,” jelasnya.

“Dalam waktu dekat ini, Pimpinan KPK akan membicarakan langkah berikutnya agar teror dan serangan seperti ini bisa ditangani, pelaku ditemukan dan hal yang sama tidak terulang kembali,” pungkasnya. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular