Jakarta, Investigasi.today – Pasca viral-nya cerita seorang wanita yang dikenakan sanksi hanya karena menurunkan masker ke dagu, padahal ia menyetir mobil pribadi dan tidak ada orang lain di dalamnya. Perdebatan panjangpun mulai muncul terkait aturan soal kewajiban memakai masker meski tengah sendirian di mobil pribadi, bahkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) DKI Jakarta meminta aparat tidak kaku terhadap penerapan aturan tersebut.
Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Ketua IDI DKI Jakarta Slamet Budiarto mengatakan, meski ada aturan yang mengatur pengendara bermotor wajib memakai masker, ketentuan itu dinilai wajib bagi pengguna transportasi umum. Aturan tersebut semestinya tak bisa dikenakan bagi masyarakat yang menggunakan mobil pribadi saat sendirian atau bersama keluarganya.
“Jadi begini, aparat itu jangan terlalu kaku dalam menterjemahkan peraturan, bahwa yang dimaksud penggunaan masker yang melanggar peraturan itu adalah yang di depan umum atau di mobil umum atau transportasi umum,” ucapnya, Kamis (17/9).
Slamet menambahkan ketentuan pemakaian masker adalah untuk mencegah terjadinya penularan ketika ada kontak dengan orang lain. Namun jika dalam satu mobil itu ada pengemudi bersama keluarganya tak memakai masker, itu tidak masalah, karena di rumah pun antar-anggota keluarga tetap bisa terjadi penularan karena tidak memakai masker.
“Di situ di tulisannya atau kendaraan bermotor. Jadi ya betul kendaraan bermotor walaupun peraturannya, tapi kan harus kita tafsirkan bahwa yang dimaksud kendaraan bermotor adalah kendaraan umum atau naik motor karena terbuka. Kalau yang naik mobil sendirian atau bareng dengan satu rumah itu nggak wajib karena fungsinya masker adalah untuk mencegah infeksi ke orang lain. Kalau di mobil sendiri itu kan sudah tercegah nggak kontak dengan orang lain kecuali mobilnya adalah mobil umum,” terang Slamet.
Terkait ketentuan tersebut, pihaknya akan melayangkan surat kepada Pemprov DKI. Slamet menilai aparat berlebihan saat menindak pengemudi mobil yang sendirian dan tak bermasker, bahkan sudah ada dokter yang terkena sanksi tersebut dan diberi hukuman sosial menyapu jalanan.
“Dulu waktu di Bogor pernah suami-istri 1 mobil di depan dihukum kan aneh, kemudian sudah diluruskan sekarang kalau 1 rumah nggak papa. Tapi sekarang nggak pake masker di mobil sendiri ini apa lebay sekali, terlalu kaku aparat,” tandas Slamet.
“Ada seorang dokter juga dihukum menyapu karena sendirian nggak pake masker, maskernya ditaruh di depannya. Aparat Dalam menegakkan protokol kesehatan jangan terlalu kaku mengartikan peraturan khususnya bagi pengendara di mobil pribadi,” ungkapnya.
Seperti diketahui, baru-baru ini viral cerita seorang wanita yang dikenakan sanksi hanya karena menurunkan masker ke dagu. Padahal dia menyetir mobil pribadi dan tidak ada orang lain di dalamnya.
Dalam video yang viral tersebut, seorang wanita bernama Evani Jesslyn mengatakan “aku ketangkap gara-gara di mobil sendirian, terus aku karena pengap kan mau bernapas dikit (menurunkan masker), ditangkap dong. Dan sekarang aku berada di posko,” ungkapnya.
“Malah ini (di posko) sebenarnya ramai orang, mereka malah lebih-lebih lagi nggak PSBB. Dan aku yang lagi sehat, disuruh ke sini untuk duduk dan berkerumun dengan mereka semua,” lanjutnya.
Juga ada kejadian lain, seorang pria sempat protes karena ditilang tidak mengenakan masker ketika sendirian di dalam mobil pribadi. Pria tersebut disetop aparat gabungan di sekitar Danau Sunter, Jakarta Utara.
Kasatpol PP DKI Jakarta, Arifin, menjelaskan pemakaian masker harus dilakukan sejak berada di luar rumah, tak terkecuali bagi masyarakat yang berada di kendaraan pribadinya seorang diri.
“Yang kita ingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa memang di dalam Pergub 88/2020 mengatur bahwa seluruh aktivitas kegiatan di luar rumah itu diwajibkan menggunakan masker apakah dia berkendara atau tidak berkendara,” kata Arifin, yang disiarkan dalam YouTube BNPB, Kamis (17/9).
“Jadi ketika kita masuk kendaraan walaupun sendiri tetap kita gunakan masker karena dalam perjalanan kalau dia tidak menggunakan masker kita tidak tahu apakah kemudian jendela kaca mobil itu terbuka atau tidak kita tidak tahu,” tandasnya. (Ink)
