Friday, March 29, 2024
HomeBerita BaruNasionalCapim KPK, Saut; Tanda Merah-Hitam Sudah Kami Serahkan ke Pansel

Capim KPK, Saut; Tanda Merah-Hitam Sudah Kami Serahkan ke Pansel

Wakil Ketua KPK, Saut Situmorang

Jakarta, investigasi.today – Pimpinan KPK yang terpilih untuk periode 2019-2023 hendaklah yang benar-benar bebas dari segala persoalan hukum, terutama soal integritas. Sebab medan perang pemberantasan korupsi yang diemban KPK sangat kompleks, areanya meliputi perilaku semua pejabat penyelenggara negara dan penegak hukum.

Terkait hal ini, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Saut Situmorang menyampaikan bahwa KPK diminta masukan saat Pansel menyeleksi 20 nama menjadi 10 untuk diajukan ke Presiden Jokowi.

Kemudian KPK memberikan tanda hitam dan merah terhadap beberapa nama tersebut. Namun, Saut menolak menyebutkan siapa saja Capim yang diberi tanda merah mau pun hitam.

Karena Pansel memiliki independensi yang tak bisa diintervensi, Mantan Direktur Monitoring dan Surveillance, Badan Intelijen Negara itu juga menolak menyebutkan apakah masukan KPK diterima atau tidak oleh Pansel.

Namun pria kelahiran, Medan, Sumatera Utara, 20 Maret 1959 itu
mengungkapkan bahwa rekomendasi yang diberikan oleh KPK mirip dengan masukan yang diberikan masyarakat selama ini. Bahkan bisa saja masukan dari masyarakat tersebut lebih lengkap dibanding dari KPK.

“Saat ini, nggak ada yang rahasia tentang seseorang di Indonesia,” tandas Saut.

Saut juga membantah isu yang berkembang tentang adanya dua faksi dan persoalan di dalam tubuh KPK.
Saut menuturkan selama 4 tahun menjadi pimpinan KPK, check and balance di lembaga tersebut sangat bagus. Bisa saja publik melihat adanya dua kelompok pegawai KPK itu dari cara berpakaian. Namun, kalau pun ada dua kelompok seperti yang diisukan, faktanya selama ini mereka bersatu saat bekerja.

“4 tahun saya di sini nggak ada yang berantem, check and balance dan kita tiap hari bertemu. Kalau cuma gara-gara yang satu suka pelihara jenggot dan yang satu suka celana pendek, terus kemudian itu dinilai suatu perilaku yang radikal, nggak seperti itu,” jelasnya. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular