Sunday, October 6, 2024
HomeBerita BaruJatimDilewati Truk Muat Beton, Jembatan di Lamongan Ambrol

Dilewati Truk Muat Beton, Jembatan di Lamongan Ambrol

Lamongan, investigasi.today – Sebuah truk membuat jembatan di Dusun Jogo, Desa Jubelkidul, Sugio, Lamongan ambrol. Jembatan tersebut ambrol saat truk bermuatan beton itu melintas di atasnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lamongan Mohammad Zamroni mengatakan insiden ambruknya jembatan Jogo dikarenakan usia jembatan yang sudah tua, yakni sekitar 36 tahun.

Kondisi jembatan juga sudah retak dan di ujung jembatan sudah dipasang rambu pemberitahuan kalau kondisi jembatan rusak. Selain itu, muatan truk juga melebihi kekuatan jembatan sehingga akhirnya jembatan pun ambrol.

“Kondisi jembatan sudah tua dan ada bagian yang retak. Muatan truk melebihi kekuatan jembatan yang sudah tua sehingga ambrol,” ujar Zamroni, Senin (4/9).

Kejadian nahas itu sekitar pukul 12.00 WIB ini bermula ketika truk jenis Hino Dutro 300 membawa beton dan alat penerang jalan seberat sekitar 8 ton untuk dibawa ke Dusun Suci, Desa Jubellor, Sugio. Pada saat itu, salah seorang warga yang bernama Siti Mafula melihat ada 2 truk melintas di depan rumahnya membawa alat penerangan.

“Saat itu saksi (Siti Mafula) berusaha mengejar truk tersebut agar tidak melewati jembatan karena jembatan tersebut sudah retak dan rapuh,” ujar Anton.

Belum sempat memberi tahu sopir, satu truk yang dikemudikan Joko Sayoko (42) warga Boyolali itu sudah melewati jembatan dan terjadilah jembatan ambruk dan truk bernopol AD 8156 DF tersebut jatuh ke sungai.

“Melihat truk tersebut jatuh ke sungai, saksi kemudian memberikan informasi kejadian tersebut ke warga hingga ada warga yang melapor ke polisi,” jelasnya.

Beruntung saat kejadian, sungai dalam keadaan tidak ada air. Sementara material yang diangkut truk berupa 7 pondasi beton, 6 tiang lampu, 14 baterai PJU, 14 lampu penerangan jalan dan 14 modul sebagian besar berantakan dan berserakan di bak truk. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini namun kerugian material ditaksir mencapai Rp 600 juta.

Sopir truk, Joko Sayoko (42), mengaku kejadian truknya membuat ambrol jembatan karena ia tidak tahu tentang rute yang ia ambil. Ia mengaku melewati rute itu karena berpedoman pada GPS.

“Kejadiannya sekitar jam 12.00-an. Saya membawa peralatan penerangan jalan umum tenaga surya, satu set komplit,” kata Joko.

Joko mengaku tak tahu jika jembatan yang akan ia lalui tersebut rusak. Sewaktu melintaspun ia tidak merasakan perasaan apapun dan tiba-tiba saja ketika di tengah langsung jatuh.

“Ya karena kena prank GPS pak. Jadi ya nggak nyangka kalau sampai jatuh itu,” akunya.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Lamongan, Mohammad Zamroni menyarankan agar pihak desa segera berkoordinasi dengan perusahaan yang mengirimkan bahan lampu penerangan jalan umum tersebut. Pihak perusahaan, lanjut Zamroni, jugaal harus ikut bertanggungjawab.

“Kami meminta agar pihak perusahaan pengelola bisa bertanggungjawab dan pihak desa bisa segera berkoordinasi dengan pengelola,” pintanya. (Lg)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -





Most Popular