Friday, March 29, 2024
HomeBerita BaruNasionalDua Mahasiswa Tewas, Kapolri Langsung Copot Kapolda Sultra

Dua Mahasiswa Tewas, Kapolri Langsung Copot Kapolda Sultra

Kapolri Jendral Tito Karnavian

Jakarta, investigasi.today – Pasca tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo, Randi (21) dan Yusuf Kardawi (19) saat demonstrasi menolak RUU kontroversial dan gelombang aksi solidaritas di berbagai tempat. Kapolri Jenderal Tito Karnavian akhirnya mencopot Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Iriyanto.

Mutasi itu tertuang dalam surat telegram Kapolri Nomor: ST/2569/IX/KEP/2019 ter tanggal Jumat (27/9/2019) yang ditandatangani oleh AS SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri S.

Kapolda Sultra Brigjen Irianto dimutasi jadi Irwil III Itwasum Polri dan jabatan Kapolda Sultra digantikan oleh Brigjen Merdisyam.

Selain itu, Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja juga dimutasi jadi Analisa Kebijakan Utama Bidang Sabhara Baharkam Polri. Posisinya diganti oleh Irjen Paulus Waterpau.

Sedangkan Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo dimutasi jadi Pati Baintelkam, penugasan di BIN dan posisinya akan diganti oleh Irjen Agung Setya Imam Effendi.

Saat dikonfirmasi terkait hal ini, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan “mutasi ini adalah hal yang biasa dalam organisasi Polri sebagai tour of duty and tour of area, penyegaran, promosi dan dalam rangka peningkatan performa kinerja organisasi menuju SDM unggul dan promoter,” ungkapnya.

Seperti diberitakan, Randi tewas tertembak dalam demo berujung bentrok dengan polisi di depan gedung DPRD Sultra, Kendari, Kamis (26/9) lalu. Gabungan tim dokter forensik yang melakukan autopsi memastikan Randi tewas karena terkena tembakan senjata api.

Jenazah Randy saat tiba di Desa Lakarinta, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi tenggara, Jumat (27/9) pagi.

Ketua Tim Forensik yang melakukan autopsi dr Raja Alfatih Widya menyatakan bahwa lubang pada dada Randy akibat tembakan. “Tidak ada peluru lagi, tapi luka itu dipastikan dari senjata api. Korban ditembak dari ketiak kiri keluar ke dada kanannya,” jelasnya, Jumat (27/9) kemarin.

“Tidak bisa dibilang kedalaman, karena ini melalui jalur panjang melewati paru-paru dan juga pembuluh darah,” terang Raja.

Sedangkan korban tewas lainnya, yakni Muh Yusuf Kardawi (19) mengalami luka di kepala saat berdemonstrasi. Saat itu Kapolda Sultra Brigjen Iriyanto mengatakan bahwa Yusuf tewas karena terkena benda tumpul. “Berdasarkan hasil visum, korban (Yusuf) kena benda tumpul,” ungkapnya.

Iriyanto juga menyatakan “sesuai SOP dan arahan dari Kapolri, saat pengamanan aksi unjuk rasa tidak ada anggota kami yang bawa senjata. Jangankan peluru karet, peluru hampa saja kami tidak diizinkan,” tegasnya.

Seperti diketahui, muncul gelombang aksi solidaritas di banyak tempat terkait tewasnya mahasiswa, seperti aksi protes di Palu yang digelar oleh aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Massa aksi menuntut agar Kapolri mencopot Kapolda Sultra Brigadir Jendral Iriyanto.

Dalam orasinya, Korlap aksi Hismawan Jasmin mengatakan “kami meminta agar Kapolri mencopot Kapolda Sultra dicopot dari jabatannya dan mengusut tuntas pelaku penembakan serta menghukum pelaku dengan seberat beratnya. Kami minta tuntutan ini bisa dibawa oleh Kapolda Sulteng agar sampai di Mabes Polri,”tegasnya.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang IMM Kudus, Abdul Ghofur menyampaikan bahwa Massa IMM Kabupaten Kudus juga mengelar aksi serupa dan menyuarakan seperti apa yang disampaikan IMM Pusat, yakni menuntut pencopotan Kapolda Sulawesi Tenggara dan mengusut tuntas kasus tewasnya Randi – Yusuf dan menghukum pelaku dengan berat. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment - (br)

Most Popular