Tapanuli Utara, investigasi.today – Gempa berkekuatan 6 magnitudo yang mengguncang Tapanuli Utara pada Sabtu (1/10) pukul 02.28 WIB dini hari menimbulkan sejumlah kerusakan.
Kabid Darurat dan Logistik BPBD Tapanuli Utara, Sihol Dame Perjuangan Situmeang, mengatakan getaran gempa masih kerap terasa hingga saat ini. Berdasarkan keterangan dari Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, hingga pukul 04.30 WIB, sudah ada lebih dari 30 kali gempa susulan. Sebagian rumah warga hingga rumah ibadah dilaporkan rusak.
“Ada rumah ibadah, rumah warga juga ada tetapi kalau roboh total enggak, hanya retak, paling roboh-roboh sebagian. Rumah ibadah (gereja) satu Di Parmonangan,” kata Sihol.
Sihol mengungkapkan, selain kerusakan pada bangunan, BPBD juga tengah mendirikan tenda-tenda di sekitaran rumah sakit. Sebab, sejak gempa mengguncang, pasien banyak yang dievakuasi ke luar gedung rumah sakit, salah satunya di RSUD Tarutung.
“RSUD Tarutung (pasien dievakuasi). Kami saat ini fokus memasang tenda untuk pasien di rumah sakit-rumah sakit, kami mulai pasang tenda dari jam 04.30 (WIB). Soalnya pasien diungsikan di luar sekarang kondisi hujan jadi kami harus selamatkan mereka dulu,” sambungnya.
Dia mengungkap, ada puluhan tenda yang dipasang di lokasi dekat rumah sakit tersebut. Adapun korban jiwa maupun korban luka masih dalam pendataan.
“Ini kami masang tenda, ada puluhan. (Korban) masih didata, masih masuk terus (data korban), yang luka-luka masih banyak yang masuk,” ungkapnya.
Selain korban luka, ada juga korban meninggal dunia. Namun, kata Sihol, korban tersebut diduga tewas karena kaget, bukan akibat terkena dampak reruntuhan gempa.
“Sebenarnya ada satu orang meninggal, tadi dia mungkin kaget, dibawa ke rumah sakit, ditangani dokter meninggal itu saja. (Penyakit) jantung. bukan karena material,” ungkap Sihol. (Mona)