Gresik, investigasi.today – Petrokimia Gresik meresmikan program “Sekolah Makmur” yang ditandai dengan pemberangkatan 30 Taruna Makmurke berbagai daerah, dari Gresik, Jawa Timur, Jumat (30/9). Program inisiasi Petrokimia Gresik ini merupakan upaya perusahaan untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang pertanian sekaligus menjadi komitmen peningkatan layanan bagi para petani di berbagai daerah.
Secara virtual, Menteri BUMN Republik Indonesia (RI), Erick Thohir menyampaikan bahwa, peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani saat ini menjadi fokus dari Kementerian BUMN sesuai dengan arahan dari Presiden RI. Untuk itu ia mengapresiasi inisiatif Sekolah Makmur yang dilaksanakan oleh Petrokimia Gresik selakuanggota holding Pupuk Indonesia, sebagai komitmen peningkatan layanan dalam mendorong tingginya produktivitas dan kesejahteraan petani.
“Kita harus bisa menjalankan program Makmur yang saat ini kita perluas pemahaman dan kontribusinya, hingga pada regenerasi pejuang pertanian melalui penempatan Taruna Makmur. Saya titipkan tanggung jawab dan tugas dariprogram Makmur di wilayah kerja seluruh Indonesia melalui sinergi dan kolaborasi yang kompak di lapangan, dalam menjaga kedaulatan pangan Indonesia berkelanjutan,” tandas Menteri BUMN.
Makmur sendiri berawal dari Project Agrosolution yang diinisiasi Pupuk Indonesia, yang kemudian diadopsi oleh Kementerian BUMN dan digulirkan menjadi program nasional sejak Agustus 2021. Baik Makmur maupun Agrosolution, merupakan program yang menciptakan ekosistem pertanian komprehensif, mulai dari penyediaan dana atau modal usaha yang bersinergi dengan lembaga perbankan, jaminan asuransi, ketersediaan pupuk, kawalan pengendalian hama, hingga offtaker sehingga memberikan jaminan produktivitas dan kesejahteraan bagi petani.
Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa, Sekolah Makmursejatinya memang digagas untuk mengoptimalkanpelaksanaan Program Makmur Kementerian BUMN dan Project Agrosolution Pupuk Indonesia Grup. Dimana melaluiSekolah Makmur, Petrokimia Gresik berupaya mencetakSDM unggul bidang pertanian yang disebut dengan TarunaMakmur untuk ditempatkan di berbagai daerah.
“Program ini, merupakan salah satu implementasi daristrategi customer intimacy Petrokimia Gresik dalammenghadirkan solusi atas berbagai permasalahan yang selama ini dialami petani,” ujar Dwi Satriyo.
Dalam pelaksanaannya, Petrokimia Gresik bekerja samadengan sejumlah Politeknik Pembangunan Pertanian(Polbangtan) memberikan kesempatan bagi mahasiswa aktifPolbangtan untuk mengikuti program ini. Pada Batch I, sebanyak 30 peserta terpilih menjadi Taruna Makmur, yang berasal dari Polbangtan Malang, Polbangtan Yogyakarta-Magelang, dan Polbangtan Bogor. Sebelum diberangkatkan, Taruna Makmur telah menjalani masa induksi ataupembekalan materi, serta pembinaan mental dan fisikselama 10 hari pada tanggal 12 – 21 September 2022.
Adapun program induksi difokuskan pada pengetahuantentang perusahaan, budidaya tanaman, pemasaran, communication skills, Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), serta distribusi pupuk dan tekniksosialisasi. Sementara, pembinaan mental dan fisikdilakukan untuk meningkatkan daya juang Taruna Makmur dalam menghadapi berbagai kendala saat menjalankantugasnya di lapangan.
“Saat ini, puluhan Taruna Makmur siap diberangkatkan keberbagai wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah dan JawaBarat. Taruna Makmur, nantinya akan berperan dalampendampingan administrasi dan operasional budidayapertanian di daerah selama enam bulan, untuk mendukungpeningkatkan produktivitas serta pendapatan petani yang menjadi mitra Program Makmur maupun ProjectAgrosolution,” tandasnya.
Selain mengoptimalkan pelaksanaan Program Makmur dan Project Agrosolutions, Sekolah Makmur juga menjadi salah satu upaya Petrokimia Gresik dalam mendorong regenerasipetani di tanah air. Seperti diketahui, Petrokimia Gresik senantiasa aktif melibatkan generasi muda dalam upayaoptimalisasi sektor pertanian, salah satunya melalui kegiatanJambore Petani Muda yang diselenggarakan setiap tahun, dan kali ini melalui Sekolah Makmur.
“Melalui program ini, kami mengajak generasi muda untukmelihat langsung betapa besar potensi sektor pertanian jikadikelola dengan optimal. Hal ini diharapkan akan menjadimagnet bagi generasi muda untuk terjun ke sektorpertanian,” imbuh Dwi Satriyo.
Hal tersebut diamini Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Idha Widi Arsanti. Ia mengungkapkan, Kementerian Pertanian telah menetapkan arah kebijakan pembaruan pertanian yaitu mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern.
Oleh karena itu, pihaknya terus konsisten melakukan upaya-upaya untuk mendorong pengembangan Sumber DayaManusia (SDM) pertanian, serta berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan termasuk BUMN, dalam hal ini Petrokimia Gresik, untuk menghasilkan strategi dan langkah-langkah konkret dalam penguatan SDM pertanian.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Petrokimia Gresik kepada Polbangtan, dimana anak-anak kami sudah dipercaya untuk ikut serta dalam Sekolah Makmur dan menjadi taruna, ini luar biasa,” ujarnya.
Terakhir, ia berpesan kepada para mahasiswa Polbangtan yang terpilih menjadi Taruna Makmur agar kesempatan yang mereka peroleh ini dapat dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh dan sebaik-baiknya untuk meningkatkan kapasitas menjadi pengusaha pertanian millennial. (Adr)