Friday, March 29, 2024
HomeBerita BaruJatimGubernur Pimpin Anev Penanganan Covid-19 Gresik dan Sidoarjo di Mapolda Jatim

Gubernur Pimpin Anev Penanganan Covid-19 Gresik dan Sidoarjo di Mapolda Jatim

Surabaya, Investigasi.today – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin kegiatan analisa dan evaluasi (anev) percepatan penanganan Covid-19 untuk wilayah Gresik dan Sidoarjo. Anev digelar di Gedung Mahameru Mapolda Jatim, Senin (6/7) malam bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, dan Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah.

Anev tersebut dihadiri Bupati Gresik Sambari Halim Radianto bersama Kapolres dan Dandim Gresik. Hadir pula Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, beserta Kapolresta dan Dandim Sidoarjo. Dari dua wilayah tersebut, seluruh jajaran Kapolsek serta Danramil juga turut serta dalam anev yang berlangsung selama 2,5 jam tersebut.

Wilayah Gresik dan Sidoarjo menjadi salah satu perhatian serius Pemprov Jatim karena masuk tiga besar dengan jumlah kasus penambahan pasien positif Covid-19 terbanyak setelah Kota Surabaya. Hingga, Selasa 7 Juli 2020 tercatat kasus di Surabaya masih tertinggi sebanyak 6.517 kasus dengan tambahan kasus baru tercatat 59 orang.

Sidoarjo menjadi terbanyak kedua dengan jumlah kasus 2.023 kasus dengan penambahan kasus baru tercatat 45 orang. Sedangkan Gresik terbanyak ketiga sebanyak 923 kasus dengan penambahan 29 kasus baru.

Khofifah menjelaskan, Presiden Jokowi sudah memberikan target untuk menekan jumlah penyebaran Covid-19 di Jawa Timur, khususnya Surabaya Raya. “Beliau (Presiden Jokowi) menekankan faktor kesehatan dan faktor ekonomi ini harus berseiring. Kapan digas dan kapan direm. Ini membutuhkan equilibrium dynamic, ada dinamika yang harus dicarikan titik-titik keseimbangan,” jelasnya.

Ia menegaskan, dalam proses equilibrium dynamic itu harus ada data yang diperbarui secara realtime dan anytime. “Update ini tidak bisa kita nunggu berapa hari apalagi nunggu berapa minggu. Maka, one gate system (sistem satu pintu) itu realtime, bagaimana evakuasi dan layanan kuratif (penanganan medis) bisa didistribusikan, terutama untuk Surabaya Raya,” ujarnya.

Ia juga meminta semua pihak bisa saling bergerak dan membantu, terutama terkait upaya pencatatan data kuratif dan tracing. “Semua bergerak, semua mereport (buat laporan), quick report (laporan cepat) itu pentingnya untuk bisa dilakukan quick response (respon cepat),” tegasnya. (lg)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular