Friday, April 19, 2024
HomeBerita BaruJatimInsiden Tewasnya Atlet Paralayang di Gunung Banyak Masih Misteri

Insiden Tewasnya Atlet Paralayang di Gunung Banyak Masih Misteri


Teks foto ; ilustrasi olah raga paralayang di Gunung Banyak

BATU, investigasi.today – Diduga karena strap pada sabuk terlepas, Cherly Aurelia (19), atlet paralayang junior asal Jombang tersebut terjatuh dan tewas saat melakukan latihan paralayang atau paragliding di Gunung Banyak, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (12/6).

Terkait insiden tersebut, Ketua Paralayang Jawa Timur, Arif Eko Wahyudi mengatakan “sekitar pukul 08.30 WIB korban melakukan penerbangan, kecepatan angin dan cuaca cukup bagus, sekitar 3 hingga 5 km perjam sangat ideal buat penerbangan. Sebelum take off, Sugik salah satu instruktur, bertanya ke Cherly apakah sudah terpasang semua alat ? Dijawab sudah oleh Cherly,” ujar Arif.

“Ketika sudah di atas sekitar dua menit, parasut kolaps mengalami stall hingga terjatuh. Mengetahui stall, petugas di bawah langsung ke tempat Cherly jatuh. Dari analisis yang dilakukan oleh tim, maka kita melihat strap pada bagian dada dan strap di kaki posisi tidak terpasang,” lanjut Arif.

Menurut analisa sementara, kemungkinan parasut mengalami stall karena strap tidak terpasang sempurna sesudah penerbang take off. Akibat tidak terpasang sempurna tubuh korban melorot, karena strap yang tidak terpasang sempurna membuat togel atau tali kemudi gagal dijalankan dengan baik.

“Alat milik Cherly sendiri kondisi masih bagus karena juga masih baru. Kita belum bisa mengambil kesimpulan itu terlepas saat take off atau belum terpasang, kita akan terus kumpulkan fakta dan data untuk menyimpulkan ini,” ungkap Arif.

Arif juga menceritakan Cherly sebenarnya sudah 3 tahun berpengalaman sebagai penerbang. Bahkan ia sudah berlatih di Gunung Banyak, Kota Batu sejak, Sabtu lalu, 8 Juni 2018. Rencananya hari ini adalah hari terakhir Cherly berlatih sebelum pulang ke Jombang.

“Dalam kondisi seperti ini antisipasi saat strap lepas paling aman adalah nabrak pohon karena pasti nyangkut. Kami berharap terutama siswa yang usianya dibawah 18 tahun atau junior agar tidak kendor dan tetap semangat. Atas kejadian ini kita akan lakukan investigasi dan membuat sistem keamanan lain,” tandas Arif.

Hal senada juga disampaikan Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Jawa Timur, Marsma TNI, Andi Wijaya, Ia menegaskan “pihaknya akan melakukan investigasi penyebab kecelakaan Cherly, supaya kejadian serupa bisa diantisipasi. Pada dasarnya paralayang olahraga yang berbahaya, makanya perlu persiapan yang benar dan matang,” ujar Andi.

Andi juga menambahkan “jika semua prosedur penerbangan atlet paralayang dijalankan dengan baik dan benar, pasti tidak ada masalah,” papar pria yang juga menjabat sebagai Komandan Lanud Abdurrahman Saleh, Malang itu.

Terkait penyebab insiden ini, Ia mengaku belum mengetahui secara pasti. “Kita akan segera melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan data dan fakta agar mendapat rekomendasi,” pungkas Andi. (Bangir)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular