
Surabaya, investigasi.today – Di masa pandemi ini, budidaya ikan lele di ember menjadi salah satu kegiatan yang banyak dilakukan masyarakat. Selain dapat mengisi waktu luang karena adanya peraturan berdiam diri di rumah dalam kurun waktu tertentu, budidaya ikan lele juga dapat menghasilkan untung.
Namun hal berbeda dilakukan Callysta Kusuma Azalia. Siswa kelas 3 SDN Kaliasin I Surabaya ini membudidayakan ikan lele di ember justru dibagi-bagikan secara gratis kepada warga.
“Ada yang dibagikan gratis ke kampung-kampung binaan, ke tetangga, sama ditabur di Sungai Kalimas,” ujar Callysta, Jumat (10/6).
Budidaya ikan lele dalam ember telah dilakukan sejak Februari 2022. Ribuan benih ikan lele pun telah dihasilkan Callysta.
“Kayak yang ditabur di Kalimas, ada 5.000 benih ikan lele yang sudah ditabur,” imbuh Callysta.
Budidaya ikan lele dilakukan Callysta dengan cara menempatkan ikan lele dalam ember. Bagian atas ember ditambahkan kangkung yang ditanam secara akuaponik.
Panen kangkung pertama dapat dilakukan 14-21 hari sejak tanam. Untuk panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan bila benih bagus dan pakan baik. Pakan ikan lele menggunakan maggot dari limbah organik bekas hotel.
“Konsep akuaponik dibuat dengan memanfaatkan kandungan lele. Lendir lele membuat kangkung tumbuh subur. Dengan begitu, sistem tersebut bisa menghasilkan dua produk sekaligus, ikan lele dan kangkung. Untuk maggot, saya juga budidaya sendiri,” jelasnya.
“Untuk merawat lele dan kangkung yang dibudidayakan bersama, maka ember perlu diletakkan di tempat yang terkena matahari maksimal”, pungkasnya. (Lg)