Gresik, Investigasi.today – Desa Pucung, Kecamatan Balongpanggang, Kabupaten Gesik, Jawa Timur menjadi pilot project pertanian tembakau jenis jinten. Untuk menunjang pertanian tembakau yang mulai bergeliat itu, pihak pemerintah desa (pemdes) setempat membangun jalan usaha tani (JUT) dari Dana Desa (DD) sektor ketahanan pangan sebesar 20%.
Menurut Kepala Desa Pucung Choirul Anam, tahun 2023 ada 7 hektar yang dikhususkan untuk tanam tembakau. Hasil panennya dihitung perbatang daun tembakau. Perhektar hasilnya Rp60 juta. Sedangkan tahun ini ada 20 hektar dijadikan lahan tanaman tembakau.
“Kita sedang mengembangkan pertanian tembakau jenis jinten. Agar infrastruktur pertanianya mendukung kita membangun jalan
Saat ini masih proses pengerjaan jalan usaha tani (JUT) dengan panjang 272 meter dengan tinggi pondasi jalan melintas di persawahan 80 centi meter. Anggaranya untuk JUT sekitar Rp153 juta atau 20 persen dari anggaran DD untuk realisasi ketahanan pangan,” ungkap Choirul Anam
Kepala Dusun Tamping, Joko Tayusman (45) menambahkan, Dusun Tamping sebagai pilot projec petani tembakau. Panen tahun 2023 hasil produk tembakau di kirim ke perajang tembakau wilayah Lamongan, Jombang dan Bojonegoro.
“Kita masih menjual daun basah. Karena kita belum punya pencacah sendiri. Tetapi kedepanya dengan perjalanan pertanian tembakau yang sedang kita kembangkan ini akan ada subsidi khusus untuk alat pencacah dari dinas Peetanian. Saat ini kita masih menjual daun tambakai basah. Per 2 tonnya daun basah 8 juta,” imbuh Joko saat nwrada dilokasi proyek JUT menuju lahan tembakau.
Kata Joko, Musim penen akan berlangsaung maksimal 3 bulan. Untuk pengairanya pihak pemdes memfasilitasi sumur bor dibeberapa lokasi sawah yang akan terhubung dengan JUT berupa akses jalan pertanian yang saat ini progres pembangunanya masih 30 persen.
“Itu (tanaman tembakau) masih umur 53 hari jenis tembakau jinten. Kita bisa lihat daunya menghijau dan tebal. Jualnya kita mengandalkan berat. Dan tembakau jenks jinten biasanya untuk rokok merk Djarum. Tembakau tidak terlalu butuh air banyak. Hanya butuh kelembaban tanah saja,” tuturnya.
Dapat pegembangan gapoktan desa pengembangan tembakau. Sementara ini Pucung desa terluas tanam tembakau. Dipilih jinten karena memiliki bobot yang bagus. Sehingga bisa menaikkan hasil panen yang baik.
“Pupuk yang kita pakai NPK urea ZA, SP36 dan ZK. Dan sudah disubsidi dari pemerintah daerah. Kita dapat bibit tembakau jinten dari dinas pertanian. Masing poktan dapat 4 bungkus bisa ditanam untuk 20 hektar. Kita juga dapat plastik UV untuk pembenihan dari dinas pertanian,” ungkap Joko.
Sementara itu Desa Pucung memilik 50,5 hektar yang saat ini hendak dijadikan lahan penanaman tembakau. Hingga saat ini Desa Pucung menjadi pilot project penanaman tembakau di wilayah Gresik. (Ink)