Thursday, December 5, 2024
HomeBerita BaruJatimMenanti 45 tahun, Ratusan Petani Desa Pucung Sumringah Saat JUT Dibangun

Menanti 45 tahun, Ratusan Petani Desa Pucung Sumringah Saat JUT Dibangun

Gresik, Investigasi.today Ratusan petani padi, jagung, tembakau dan kangkung di Desa Pucung, Kecamatan Balungpangang, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, akhirnya bernafas lega, setelah jalan usaha tani (JUT) dibangun oleh Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Petani patut bersyukur, pasalnya untuk menikmati JUT tersebut, harus menunggu 45 tahun.

Pasalnya, selama 45 tahun ini, petani sama sekali tak memiliki akses menuju lahan pertanian. Untuk mengangkut hasil panen, petani harus berjuang susah payah memikul dan memanggul hasil panen di atas punggung berjalan kaki.

Pemerintah Desa Pucung, memiliki empat dusun, di antaranya dusun Kampung, Pucung, Pulorejo dan Tamping. Keempat dusun ini, sudah dibangun akses jalan usaha tani atau JUT menuju lahan pertanian.

Menurut Khoirul Anam, Kades Pucung, JUT dusun kampung, ada satu titik, proyek pengerjaan tahun 2022, JUT dusun Pucung, ada tiga titik, proyek tahun 2023, JUT dusun Pulorejo, proyek tahun 2023, dan JUT dusun Tamping dikerjakan tahun 2024

Proyek JUT yang sudah selesai beberapa tahun sebelumnya menggunakan anggaran Dana Desa (DD), termasuk yang saat sedang proses pembangunan di dusun Tamping, juga menggunakan anggaran dd tahun 2024, dengan nilai sebesar 153, 750.000, panjang 272 meter dengan ketinggian 0,80 centi meter. Untuk proyek JUT ini dibangun kanan kiri, menggunakan bahan bangunan sesuai spesifikasi.

“Dikerjakan mulai Senin lalu, baru empat hari, target penyelesaian sekitar tiga Minggu. Pembangunan sesuai RAB, tak ada penyelewengan maupun penyimpangan, ” ungkap Khoirul Anam, saat ditemui di lokasi proyek JUT, dusun Tampung, (18/07/24) Kamis siang.

Kades Pucung menegaskan, pembangunan proyek JUT yang sedang berlangsung juga memberdayakan puluhan warga, terutama untuk penghasilan tambahan.

Pembangunan JUT ini bertujuan
Memperlancar akses jalan dan mempermudah mengangkut hasil pertanian di desa setempat, seperti jagung, kangkung dan tembakau jenis jinten.

Selama ini hanya melewati jalan setapak 1,5 meter, oleh Pemdes Pucung, saat ini dibangun JUT dengan lebar 360 centimeter. Petani selama ini jalan kaki kalau panen, hasil pertanian dipanggul di atas punggung.

“Kalau dulu menuju lahan pertanian tidak ada akses jalan, Alhamdulillah saat ini petani tidak jalan kaki lagi. Di dusun Tamping, ada lahan pertanian sekitar 20 hektar memanfaatkan JUT, ” jelas Khoirul Anam, saat menunjukkan progres pembangunan.

Sementara itu, menurut Joko Jayusman, salah satu petani tembakau desa Pucung mengaku dengan dibangunnya JUT, petani sangat terbantu, terutama mempermudah akses jalan menuju lahan pertanian, petani tidak jalan kaki lagi saat tanam maupun panen hasil pertanian.

“Warga sangat senang dengan adanya pembangunan JUT, petani sekarang tidak jalan kaki mas, kalau ke lahan pertanian bisa naik sepeda motor dan mobil pickup bisa masuk untuk mengangkut hasil panen, ” tutur Joko Jayusman, saat menunjukkan tanaman tembakau miliknya.

Pemdes Pucung sendiri menargetkan JUT di dusun Tamping, sepanjang 422 meter, saat ini proses pembangunan 272 meter, untuk yang 150 meter akan dibangun tahap berikutnya. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular