Trenggalek, Investigasi.today – Tersangka kasus tindak pidana korupsi PDAU di Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, Tatang Istiawan Witjaksono
mendadak sakit dan hal ini membuat Kejaksaan Negeri Trenggalek tidak melakukan penahanan.
Saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Kejari Trenggalek Lulus Mustofa menyampaikan “iya, setelah dicek kesehatannya oleh pihak rumah sakit, Tatang dinyatakan sakit dan untuk sementara tersangka tidak dilakukan penahanan. Namun untuk pengawalannya, selama ia menjalani proses penyembuhan tetap kita lakukan,” ungkapnya, Jumat (19/7).
Lulus menerangkan, sebelumya Tatang berstatus saksi, setelah dilakukan pemeriksaan maraton selama 9 jam, pada Kamis (18/7) malam, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.
Tatang diduga terlibat kasus korupsi penyimpangan penyertaan modal dalam usaha percetakan pada Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Pemerintah Kabupaten Trenggalek tahun 2008.
“Kasus ini masih ada kaitannya dengan tersangka sebelumnya, yakni Suharto mantan Bupati Trenggalek pereode tahun 2005-2010. Akibat penyimpangan ini negara mengalami kerugian sekitar Rp 7, 3 milyar,” jelasnya.
Untuk diketahui, Tatang yang mantan bos media itu mengajak kerjasama PDAU Kabupaten Trenggalek untuk mendirikan percetakan. Kemudian terbentuklah PT Bangki Grafika Sejahtera (GBS) pada 16 Januari 2008.
Dengan modal dasar sebesar Rp 8,9 miliar. Tersangka memiliki saham 20 persen atau Rp 1,7 miliar dari modal awal. Namun oleh tersangka yang saat itu sebagai pemilik PT Surabaya Sore tidak pernah menyetor uang tersebut ke PT BGS.
Sedangkan PDAU telah menyetorkan dana Rp 7,1 miliar ke PT BGS. Kemudian Rp 5,9 dari dana itu ditransfer ke Tatang untuk membeli mesin cetak yang ternyata dibeli dalam keadaan rusak.
Kemudian PDAU Trenggalek kembali menganggarkan dana sebesar Rp 1 miliar dengan dalih untuk biaya operasional PT BGS pada 2009 dan akhirnya menjadi temuan tim auditor. ( Ink )
