Jakarta, investigasi.today – Atas keberhasilan dalam pengelolaan sampah dan Ruang Terbuka Hijau (RTH), Kabupaten Gresik diganjar Penghargaan Adipura 2023 kategori Kota Sedang, oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Penghargaan tersebut diberikan oleh Wakil Menteri LHK Alue Dohong kepada Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (5/3).
Penghargaan ini, juga menjadi kado manis bagi Kabupaten Gresik yang saat ini memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik ke-50 dan Hari Jadi Kota Gresik ke-537.
Bupati Gresik mengatakan, penghargaan ini merupakan hasil konsistensi kolaborasi yang dilakukan oleh banyak pihak. Baik itu instansi/OPD terkait, masyarakat, perusahaan, sekolah/akademisi, NGO/LSM, media, serta masyarakat.
Ini ditunjukkan saat penyerahan Penghargaan Adipura, Gus Yani didampingi oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sri Subaidah, dan para camat se Kabupaten Gresik.
“Penghargaan yang telah kita rebut setelah 10 tahun ini, adalah bukti kerja keras kita dengan seluruh elemen masyarakat dalam penanganan isu lingkungan di Gresik khususnya sampah,” ujar bupati yang akrab disapa Gus Yani itu.
Menurut laporan dari DLH Gresik, kinerja pemerintah dalam mengelola sampah meningkat dari 66,74% menjadi 77,20%. Ditambah dengan kolaborasi antar pihak untuk memenuhi RTH Perkotaan hingga 10.49%.
Pengurangan ini meningkat drastis karena peran serta masyarakat dalam banyak hal. Seperti Gresik Kawasan Merdeka Sampah, bank sampah unit, induk, program kampung iklim, sekolah adiwiyata, dan sarana persampahan seperti TPS 3R, TPST, serta TPA Ngipik dengan inovasi RDF.
“Pemerintahan Kabupaten Gresik terus berkomitmen melakukan penanganan sampah dengan menggunakan mesin RDF, pembangunan sarpras di Gresik Selatan TPST Belahanrejo, TPST Diponggo di Pulau Bawean dan rencana di Gresik Utara TPST Sidomukti,” ungkap Gus Yani.
Kepala DLH Sri Subaidah menambahkan, kedepannya DLH akan terus mengibarkan inovasi dan konsistensi dalam menangani isu lingkungan. Salah satunya adalah dengan gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan.
“Seperti yang telah dikatakan wakil presiden tadi, bahwa diperlukan edukasi dan sosialisasi untuk merubah kebiasaan masyarakat dalam menangani sampah. Dan ini harus kita lakukan secara konsisten,” imbuhnya. (Slv)