Friday, March 29, 2024
HomeBerita BaruTNI/PolriKepala BNN Petrus Golose, Jenderal Yang Dikenal Pemikir Berjaringan Internasional

Kepala BNN Petrus Golose, Jenderal Yang Dikenal Pemikir Berjaringan Internasional

Denpasar, investigasi.today – Mantan Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose ditunjuk sebagai kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menggantikan Komjen Heru Winarko yang pensiun.

Penunjukan Petrus Golose ini tidak mengejutkan. Sebab berdasar ST/3222/XI/KEP/2020 pada 16 November lalu saat Petrus dimutasi dari Kapolda Bali ditulis: dipersiapkan untuk mengisi jabatan di luar struktur Polri.

Petrus dikenal sebagai jenderal cerdas yang mumpuni di bidang informasi teknologi (IT) dan berjejaring internasional. Bahasa Inggris pria kelahiran Manado ini super bagus. Setiap kali berdiskusi dengannya, Petrus selalu bertanya, “Buku baru apa yang sudah dibaca?”

Ia memang banyak membaca dan juga menulis. Ia pun mengukir sejarah saat menjadi kapolda Bali. Ia adalah Kapolda Bali paling lama yakni dilantik pada 4 Januari 2017 dan berakhir pada 16 November 2020 atau 3,5 tahun, atau bahkan kapolda paling lama di Indonesia karena biasanya kapolda hanya 1-2 tahun.

Nama Petrus mulai menonjol saat ia aktif di Satgas Bom dan Densus 88/Antiteror sejak awal pembentukannya. Apapun kasus besar yang ditangani Densus, ia selalu terlibat khususnya di tim surveilance dan IT.

Tak heran ia mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat ikut dalam penggrebekan gembong teroris The demolotion man – Dr Azahari di sebuah rumah di kawasan Songgokerto, Batu, Malang, Jawa Timur, pada 9 November 2005.

Saat itu Petrus naik pangkat menjadi Kombes bersama-sama dengan Tito Karnavian, Idham Azis, dan Rycko Amelza Dahniel (Tito dan Idham kelak jadi Kapolri dengan pangkat jenderal dan Rycko saat ini menjabat Kabaintelkam dengan pangkat Komjen).

Sejarah juga mencatat Petrus yang merupakan lulusan Akpol 1988 A-rekan seangkatan Idham itu berhasil membawa pulang buronan BLBI David Nusa Wijaya dari Amerika pada 2006 lalu.

Dunia internasional memang jadi “nafas” karier Petrus sejak awal jadi polisi. Semasa jadi perwira pertama polisi, ia sudah ikut dalam misi Peace Keeping Force Polri di Kamboja dan Bosnia Herzegovina.

Dalam dunia pendidikan, Petrus juga moncer. Dia bergelar doktor dari S3 Kajian Ilmu Kepolisian UI. Ia juga banyak menulis buku tentang terorisme dan IT. Misalnya Deradikalisasi Terorisme: Humanis, Soul approach dan Menyentuh Akar Rumput (2009) dan Invasi Terorisme ke Cyberspace (2015).

Tak heran Petrus pernah dipercaya menduduki kursi Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT). Saat itu Petrus menduduki kursi yang ditinggalkan Tito Karnavian yang ditunjuk sebagai kapolda Papua.

Karier Petrus di isu-isu dan kursi pemberantarasan narkoba memang belum pernah tedengar. Namun dengan segudang pengalaman dan kemampuannya, PG – begitu ia biasa disapa tak akan kesulitan mengingat narkoba juga jenis kejahatan transnasional.

Petrus kini segera naik pangkat sebagai Komjen dan otomatis namanya ikut dalam bursa calon Kapolri menggantikan Idham yang akan pensiun awal tahun depan. (Iskandar).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular