Sunday, June 22, 2025
HomeBerita BaruJatimKontraktor Kabur, Proyek Lapangan Futsal Bumi Aswaja Mangkrak

Kontraktor Kabur, Proyek Lapangan Futsal Bumi Aswaja Mangkrak


Pengawas proyek, Agus Bashori saat menunjukkan besi proyek yang todak sesuai spek

GRESIK, Investigasi.Today – Satu persatu proyek fisik bermasalah
bermunculan di Kabupaten Gresik, Kali ini, giliran proyek pembangunan lapangan futsal di Desa Wonokerto, Kecamatan Dukun muncul ke permukaan.

Proyek senilai Rp 1,017 miliar dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI yang bersumber dari APBN tahun 2018 ini mangkrak. Kontraktor pelaksana, CV. Anindya Karya meninggalkan pekerjaan dalam kondisi proyek belum rampung. Hal ini menyebabkan proyek lapangan futsal yang diperuntukkan untuk fasilitas olahraga pondok pesantren (Ponpes) Bumi Aswaja di Desa Wonokerto, Kecamatan Dukun, tersebut tak bisa dimanfaatkan.

Berdasarkan pantauan di lapangan, sarana olahraga itu kondisinya sangat memprihatinkan. Sisa-sisa proyek seperti kawat dan besi proyek berserakan, pemasangan paving juga terlihat tak rapi. Selain belum selesai, beberapa titik bangunan yang terbuat dari besi kondisinya sudah berkarat. Bahkan jika hujan turun, atap bagian sisi utara lapangan sudah bocor.

Mangkraknya proyek pembangunan lapangan futsal dibenarkan Pengawas proyek, Agus Bashori mengatakan “proyek ini memang mangkrak, padahal lama pengerjaan sesuai surat perintah kerja (SPK) 59 hari,” ujarnya, Minggu (13/1).

“Pelaksana (proyek, red) informasinya orang Semarang,” lanjutnya.

Agus menuturkan proyek tersebut dikerjakan oleh CV. Anindya Karya sejak 6 November hingga 31 Desember 2018. Namun, hingga jatuh tempo pada 31 Desember, proyek ini tak juga rampung. “Bahkan, hingga sekarang tak ada pekerjaan lagi. Padahal, proyek lapangan itu belum selesai. Pagar pembatas sisi Utara dan Selatan juga belum dikerjakan,” jelasnya.

Agus menambahkan dari awal proyek tersebut terlihat janggal. Misalnya, saat pengecoran bagian bawah, seharusnya proyek itu memakai besi ukuran 8 mm, namun pihak kontraktor hanya memakai besi ukuran 5 mm.

Tidak hanya itu, dalam pemasangan kanopi atas, beberapa besi sudah berkarat. Juga pada bagian bawah, sebelum pengecoran yang seharusnya diberi pasir dan batu (sirtu) setinggi 30 centimeter, namun pada pelaksanaannya pemberian sirtu tak lebih dari 5 centimeter.

“Padhal sudah kami, ingatkan tapi selalu tak diindahkan. Kontraktornya tak menanggapi teguran saya. Proyek ini belum sebulan, tapi sudah begini rusak semua,” ungkapnya.

Sebagai pengawas proyek, Agus mengaku belum pernah melakukan pertemuan dengan pemilik CV. Anindya Karya. “Saya hanya ketemu ketua pelaksana proyek. Dia juga hanya datang beberapa waktu saat minta tanda tangan progres pengerjaan,” tandasnya. Agus menilai, sarana olahraga yang bernilai Rp 1,017 miliar tersebut seharusnya sangat bagus. “Tapi lapangan futsal ini kok begini? Tak sesuai dengan rencana anggaran dan belanja (RAB),” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pelaksana pembangunan CV. Anindya Karya belum bisa dimintai klarifikasi soal pekerjaan lapangan futsal yang dibiarkan mangkrak tersebut. (Salvado)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular