Thursday, September 12, 2024
HomeBerita BaruNasionalKPK Respons Isu Menantu Pejabat Kejagung Dapat Fasilitas dari Pengusaha

KPK Respons Isu Menantu Pejabat Kejagung Dapat Fasilitas dari Pengusaha

Jakarta, investigasi.today – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merespons isu yang ramai di media sosial, terkait diduga menantu pejabat Kejaksaan Agung (Kejagung) yang mendapat fasilitas dari pengusaha. Mereka akan menindaklanjuti isu tersebut.

“KPK akan menindaklanjuti setiap informasi dan masukan dari masyarakat,” kata juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, Senin (26/8).

Meski baru ramai di media sosial, KPK menganggap ini sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Mereka minta masyarakat yang mengetahui adanya dugaan tersebut secara jelas, membuat laporan ke KPK.

“Bagi masyarakat yang mengetahui atau memiliki informasi awal yang lebih lengkap adanya dugaan dimaksud, juga dapat melaporkannya melalui saluran pengaduan masyarakat,” ucap Tessa.

Sementara itu, isu ini ramai di platform media sosial X berawal dari cuitan akun Jelitajee. Ia bercerita fasilitas yang diberikan oleh mertuanya, apabila berpergian ke luar kota atau ke luar negeri selalu mendapat fasilitas dari pengusaha tanpa diminta.

Tapi, akun tersebut kini sudah hilang dan cuitan itu sudah dihapus.

Indonesian Corruption Watch (ICW) pun minta KPK bergerak menindaklanjuti isu ini.

“ICW mendesak KPK mendalami informasi yang diberikan oleh akun media sosial Jelitajee terkait dugaan gratifikasi sejumlah fasilitas bepergian ke luar negeri, baik tiket maupun penginapan, kepada mertuanya, yakni Asri Agung Putra, dari sejumlah pengusaha,” kata Kurnia.

“Bila pemberian itu benar dan diketahui tidak pernah dilaporkan kepada KPK, maka peristiwa tersebut dapat dikategorikan sebagai tindak pidana gratifikasi,” sambungnya.

ICW juga mempertanyakan kekayaan dari pejabat Kejagung tersebut. Sebab, jika dilihat lebih detail, total harta Asri yang dilaporkan ke KPK jumlahnya sama pada tahun 2020 dan 2021, yaitu sebesar Rp 3.495.200.407.

“Logika sederhananya, bukankah aset mengalami fluktuasi harga setiap tahunnya?” tanya Kurnia.

Kejagung sendiri sudah menanggapi isu tersebut. Tapi, mereka menyebut itu merupakan ranah pribadi bukan institusi.

“Informasi ini ranahnya pribadi atau keluarga. Saya sampaikan enggak ada kaitannya dengan institusi, silakan aja dicek, jangan masalah pribadi dikait-kaitkan dengan institusi,” kata Kapuspenkum Kejagung Harli Siregar. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -




Most Popular