Friday, April 19, 2024
HomeBerita BaruJatimKSOP Gresik Latih 10 TUKS Tanggap Darurat

KSOP Gresik Latih 10 TUKS Tanggap Darurat

Gresik, Investigasi.today – Bencana serta gangguan keamanan pada fasilitas pelabuhan bisa terjadi setiap waktu. Guna melatih kesiapsiagaan perusahaan pemilik pelabuhan di Gresik, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik menggelar kegiatan latihan bersama pengamanan fasilitas pelabuhan.

Kegiatan yang diberinama Joint Exercise International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code melibatkan 10 pelabuhan berstatus Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) yang ada di Gresik. Tujuan dari kegiatan ini salah satunya untuk melatih kesiapsiagaan para pemilik TUKS dalam menghadapi situasi darurat.

Kegiatan Joint ISPS Code dibagi dalam dua tahap yaitu simulasi table top atau pelatihan dalam ruangan secara virtual atau daring. Disamping itu juga ada kegiatan simulasi basah pencemaran lingkungan dilaut yang dilakukan di pelabuhan SIAM Terminal Maspion dan pelabuhan PT Pertamina Bitument Gresik.

Dalam kegiatan simulasi digambarkan, pipa pelumas milik PT Pertamina Bitument Plant Gresik mengalami kebocoran hingga mengakibatkan tumpahan minyak hingga mencemari perairan pelabuhan Gresik wilayah Tier 1. Kondisi ini berpotensi membuat keluar masuknya kapal di pelabuhan Gresik dan sejumlah TUKS lain terganggu.

Pada waktu yang bersamaan rupanya sejumlah masyarakat melakukan demo ke kantor PT Pertamina Bitument Gresik menuntut agar pencemaran minyak segera diatasi. Dengan cepat tanggap tim keamanan fasilitas pelabuhan yang didampingi KSOP Gresik menanggulangi tumpahan minyak dengan menggunakan oil boom.

Kepala KSOP Gresik, R Totok Mukarto menuturkan, kegiatan latihan bersama ini digelar guna melatih kesiapsiagaan TUKS dalam menghadapi situasi darurat atau gangguan keamanan khususnya selama situasi Pendemi Covid 19.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa team keamanan di semua fasilitas pelabuhan di wilayah Pelabuhan Gresik selalu dalam kondisi siap-siaga dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan. Sebab selama masa pandemi banyak perusahaan yang mengatur ulang jam kerja karyawan yang membuat potensi kondisi kegawat daruratan meningkat,” kata Totok.

Pada kegiatan joint exercise kali ini KSOP Gresik melibatkan Forum Komunikasi Port Facility Security Officer (FK-PFSO) Pelabuhan yang bekerjasama dengan RSO Kaneta Efka Jaya (Kafa). Adapun tema yang dipilih yaitu Penanganan gangguan keamanan dan pencemaran Lingkungan di Pelabuhan Gresik.

Selain diikuti pemilik TUKS seperti PT. Pertamina Bitumen Plant Gresik, PT. Wilmar Nabati Indonesia, PT. Pelindo III (Persero) Cabang Gresik, PT. Deltha Artha Bahari Nusantara, PT. Smelting, PT. Berlian Manyar Sejahtera, PT. Siam Maspion Terminal, PT. Pembangkitan Jawa Bali UP Gresik, PT. Petrokimia Gresik dan PT. Karya Indah Alam Sejahtera kegiatan ini juga melibatkan seluruh komite keamanan pelabuhan yang meliputi KSOP, TNI AL, TNI AD, Satpolair Gresik, Polsek Kawasan Pelabuhan, Imigrasi, Beacukai Gresik, Balai Karantina dan kantor kesehatan pelabuhan.

“Melalui latihan bersama ini kami berharap Port Facility Security Officer (PFSO) atau tim keamanan pelabuhan paham tata cara pengamanan serta tanggap dalam mengambil langkah saat terjadi situasi tanggap darurat,” pungkasnya.

Ditempat sama Direktur RSO Kaneta Efka Jaya (Kafa), Tri Hastuti menuturkan, latihan bersama ini merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pelabuhan yang telah tersertifikasi.

“Kegiatan seperti ini harus dilakukan minimal 1 kali dalam 18 bulan oleh pemilih pelabuhan agar sertifikat yang telah dikantongi tidak dicabut. Nah, pada latihan bersama kali ini kami mengajak media untuk menyaksikan secara langsung bentuk latihan yang dilakukan dilaut,” kata Tri Hastuti. (Slv)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular