Friday, March 29, 2024
HomeBerita BaruJatimLestarikan Budaya, Pemkab Sumenep Gelar Haul Akbar, Jamas Pusaka Leluhur dan Pusaka...

Lestarikan Budaya, Pemkab Sumenep Gelar Haul Akbar, Jamas Pusaka Leluhur dan Pusaka Kraton

SUMENEP, Investigasi.Today – Bupati Sumenep Dr. KH. A Busyro Karim, M.Si menghadiri acara haul akbar dan penjamasan Pusaka leluhur serta Pusaka Kraton Sumenep di Desa Aing Tong tong, Kecamatan Saronggi Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu (16/9) kemarin.

Turut hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Sumenep Akhmad Fauzi SH, Ketua DPRD Kabupaten Sumenep H. Herman Dali, seluruh pejabat OPD, juga tamu istimewa dari Malaysia dan Sekjen Keraton Nusantara, ibu Ani.

Kegiatan ini digelar masyarakat Aing Tong Tong rutin setiap tahunnya yang bertujuan untuk melestarikan budaya dan merupakan adat istiadat leluhurnya yang sudah berjalan beberapa ratus tahun.

Leluhur masyarakat Aing Tong Tong sudah menciptakan pusaka mulai Jaman Kraton yang hingga kini sudah berganti 35 penguasa. Karena Desa Aing Tong Tong_lah membuat Kota Sumenep mendapat penghargaan dari UNESCO sebagai Kota Keris Sedunia.

Acara Haul Akbar ini iringi dengan pembacaan ayat ayat suci Al qur’an, dan Penjamasan Pusaka Leluhur serta Pusaka Kraton Sumenep dilakukan dengan upacara adat yang sudah menjadi tradisi kerajaan dan masyarakat Aing Tong Tong.

Penjamasan pusaka leluhur dan pusaka keraton ini dilaksanakan selama 2 hari mulai, yang dimulai pada hari Minggu hingga Senin (16 – 17/9). Kemudian dilanjutkan dengan kirab pengembalian pusaka yang sudah di Jamas ke Keraton Sumenep serta penyerahan hasil bumi rakyat Aing Tong Tong kepada pemimpin yang sekarang, yakni Bupati sumenep Busyro karim.

Busyro karim sangat mengapresiasi acara ini, penjamasan pusaka merupakan tradisi untuk melestarikan budaya leluhur. Hal ini merupakan angin segar bagi pengrajin pembuat keris untuk mengembalikan kejayaan keris yang ada di Desa Aing Tong Tong.

“Kabupaten Sumenep dikenal sebagai daerah yang memiliki pengrajin keris atau yang dikenal di dunia perkerisan sebagai empu keris terbanyak di dunia, mencapai 640 orang pengrajin atau empu yang tersebar di Kecamatan Saronggi, Lenteng dan Bluto,” ujar Busyro Karim.

“Selama ini Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep berkomitmen terhadap pelestarian keris, terbukti UNESCO telah menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai Kota Keris pada tahun 2014,” paparnya.

“Pemkab Sumenep juga menetapkan Desa Aing Tong Tong sebagai desa pengrajin keris pada bulan Maret lalu, hal ini menunjukkan bahwa desa setempat banyak memiliki keistimewaan dalam pembuatan keris dan harus terjaga ekstensinya,” jelas Busyro karim.

Usai penjamasan pusaka, untuk menyempurnakannya akan dilakukan kirab pusaka dari Asta Bujuk Agung menuju Asta Bujuk Duwak, yang dilepas oleh Bupati Sumenep dengan menggelar prosesi upacara adat Topak Lobar.

Bupati Busyro meminta semua elemen masyarakat untuk tetap menjaga potensi yang ada dan terus melestarikan warisan leluhur yang sudah berjalan turun temurun dengan mewariskan keahlian cara membuat keris kepada generasi muda.

Pengrajin keris di Sumenep adalah generasi penerus dan harus mempertahankan kwalitas produksi keris. Jangan sampai putus, harus terus berlanjut sampai masa mendatang .

‘’Saya mengharap pada pengrajin dan sesepuh pada pelaku keris di Desa Aing Tong Tong untuk menurunkan ilmunya kepada anak anak muda, sehingga apa yang menjadi warisan leluhur dan potensi yang ada di desa ini terus berkembang dan bisa berlanjut ke generasi selanjutnya,” tandas Busyro. (Fathor)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular