Surabaya, investigasi.today – Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Rafael Granada Baay menyambut kunjungan kerja yang dilakukan oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono di Balai Prajurit Makodam V/Brawijaya, Surabaya. Senin (05/08).
Kunjungan kerja itu, dilakukan dalam rangka mengantisipasi terjadinya darurat pangan di wilayah.
Beberapa hal dijelaskan oleh Pangdam terkait langkah-langkah antisipasi terjadinya darurat pangan. Faktor perubahan iklim ekstrim dari musim hujan atau musim kemarau yang tak menentuk, dinilai bisa menyebabkan produksi pertanian menurun dan berdampak pada ketahanan pangan.
“Menghadapi kondisi tersebut, Pemerintah berupaya untuk mewujudkan ketahanan pangan guna memastikan ketersediaan kebutuhan pangan nasional. Oleh sebab itu, saat ini kita gencar melakukan upaya ataupun program Perluasan Areal Tanam atau PAT melalui pompanisasi,” jelas Pangdam.
Program pompanisasi, jelas Mayjen TNI Rafael, merupakan bentuk kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan TNI. Program itu, digagas dalam rangka mengantisipasi terjadinya darurat pangan.
“Capaian PAT untuk Provinsi Jatim, saat ini sudah mencapai 73.453 hektar. Selanjutnya, Kodam Brawijaya bersama seluruh unsur di wilayah akan terus melanjutkan PAT secara masif sampai dengan target 100 persen,” kata Mayjen Rafael.
Bukan hanya itu, adanya dukungan pompa sebanyak 3.871 unit seakan menjadi bukti jika saat ini Pemerintah dan TNI berupaya keras untuk melakukan serangkaian upaya dalam mengantisipasi terjadinya darurat pangan.
“Total pompa bantuan yang termanfaatkan saat ini sebanyak 2.719 unit. Itu kita serahkan langsung ke pihak kelompok tani,” ungkapnya.
Selain itu, Pangdam juga menginstruksikan para Danrem dan Dandim untuk selalu meningkatkan sinergitas dengan seluruh pihak dalam memaksimalkan bantuan Alsintan pompa air yang sudah diberikan oleh pihak Kementan.
“Dengan adanya sinergitas TNI, Pemda, dan masyarakat, tentu kami optimis bisa mewujudkan optimalisasi dan capaian target dari program pompanisasi ini,” tegasnya. (Lg)