Saturday, April 20, 2024
HomeBerita BaruHukum & KriminalPenyerang Polsek Wonokromo Dikenal Tertutup dan Pemahaman Agamanya Radikal

Penyerang Polsek Wonokromo Dikenal Tertutup dan Pemahaman Agamanya Radikal

Surabaya, Investigasi.today – Usai penyerangan yang dilakukan Imam Musthofa alias Ali di Polsek Wonokromo, Polrestabes Surabaya dan jajaran diperintahkan untuk bersiaga dan meningkatkan keamanan serta menjaga markas komando (mako) nya masing-masing.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Sandi Nugroho memerintahkan jajarannya agar tetap waspada juga melengkapi petugas jaga dengan senjata api. “Semua jajaran harus menyiagakan mako, mengawasi kendaraan-kendaraan dinas dan melengkapi personel jaga dengan senpi,” tegas Sandi di Polsek Wonokromo Surabaya, Minggu (18/8).

Sandi juga mengimbau agar para anggota lebih meningkatkan kerja sama tim dan tidak melakukan tugas sendirian. “Anggota tidak boleh melaksanakan tugas sendirian, harus saling mengawasi dan dilengkapi dengan senpi khususnya yang patroli dan jaga mako,” tandasnya.

Untuk pintu gerbang semua polsek jajaran diberlakukan satu pintu untuk masuk dan keluar. Seluruh tamu juga akan diminta meninggalkan identitas.
“Segera ajukan back up personel bila sewaktu-waktu butuh perkuatan dan laporkan setiap perkembangan pada kesempatan pertama,” pungkasnya.

Seperti diberitakan, Imam Musthofa alias Ali, seorang penjual sempol kelahiran Sumenep 17 Juli 1988 dan kos di Sidosermo IV gang 1, Wonocolo, Surabaya tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas Polsek Wonokromo dengan berpura-pura membuat laporan.

Menurut tetangga sekitar, pelaku memang dikenal tertutup sejak mengikuti pengajuan-pengajian. “Awalnya biasa saja, sering keluar dan kumpul dengan warga lainnya, semenjak mengikuti pengajian jadi lebih tertutup,” ungkap Ketua RT 03 RW 02, Ainul Arif, Minggu (18/8).

“Sekitar dua tahun lalu ikut pengajian jemaah cingkrang jadi tertutup, istrinya juga bercadar. Semarang setelah jualan masuk rumah, jualan masuk rumah,” tutur Ainul.

Sementara itu, pemilik kos, Rahmat, mengatakan Imam selama ini jarang bekomunikasi dengan lingkungan sekitar. Sejak 2-3 tahun ini perilakunya berubah drastis dan menutup diri.

Rahmat juga sempat menasihati yang bersangkutan, bahkan Ia juga pernah mengatakan jika pemahaman agama Imam semakin keras. “Pernah saya nasihati tapi dilawan. Sekitar dua tahun terakhir berubah total, lebih radikal. Istrinya sekarang juga sudah pakai cadar,” terangnya. ( Laga )

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular