Gresik, investigasi.today – Di Momen Hari Gerakan Satu Juta Pohon, Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menanam 10.000 bibit mangrove bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Agrie Conservation di Pusat Restorasi dan Penanaman Mangrove (PRPM) Mengare di Desa Tanjungwidoro, Kec. Bungah, Kab. Gresik, Rabu (10/1).
Terpisah, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa, kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Petrokimia Gresik terhadap pengelolaan lingkungan, sekaligus bentuk dukungan perusahaan terhadap program rehabilitasi hutan mangrove yang dijalankan Pemerintah.
“Petrokimia Gresik tiga kali berturut-turut mendapatkan Proper Emas, yang merupakan penghargaan tertinggi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dalam pengelolaan lingkungan. Artinya, standarisasi pengelolaan lingkungan yang dijalankan Petrokimia Gresik harus terus ditingkatkan, salah satunya melalui program penanaman mangrove di pantai Gresik utara ini,” ujar Dwi Satriyo.
Ia menambahkan, yang menarik dari kegiatan penanaman mangrove kali ini yaitu terdapat kontribusi aktif dari karyawan Petrokimia Gresik melalui program Charitree 2.0. Karyawan yang terlibat aktif mengumpulkan sampah anorganik dari rumah maupun lingkungan, untuk kemudian dikumpulkan di Eco-Dropbox. Atas keterlibatan tersebut, setiap karyawan telah berkontribusi dalam pengumpulan bibit mangrove.
“Petrokimia Gresik memandang sampah anorganik yang selama ini menjadi problem lingkungan sebagai peluang untuk menciptakan perubahan positif,” tandasnya.
Karyawan mengumpulkan sampah anorganik dari berbagai sumber seperti plastik, kertas, kaca, e-waste, metal, dan minyak jelantah yang seringkali menjadi beban bagi lingkungan. Sampah tersebut kemudian dikumpulkan di Eco-Dropbox yang sudah ada di lingkungan perusahaan. Sampah-sampah tersebut dikonversikan dalam rupiah, dan semua partisipan yang turut serta dalam acara ini juga akan mendapatkan sertifikat donasi bibit mangrove.
“Petrokimia Gresik dalam menjalankan proses bisnisnya tidak hanya berorientasi pada profit, tapi juga ingin menumbuhkan kepedulian dan keterlibatan karyawan dalam pelestarian lingkungan,” jelas Dwi Satriyo.
Sementara itu, pelestarian mangrove menjadi kegiatan yang telah rutin Petrokimia Gresik selenggarakan. Tahun 2023 mulai dari Charitree 1.0, Petrokimia Gresik telah menanam sebanyak 3.750 bibit mangrove; kemudian di momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 perusahaan, Petrokimia Gresik juga menanam 5.100 bibit; dan pada program Envirocamp 2023 sebanyak 2.000 bibit.
“Selanjutnya Petrokimia Gresik mengawali tahun 2024 dengan menanam 10.000 bibit mangrove. Petrokimia Gresik terus berkomitmen lebih untuk berkontribusi agar lingkungan lebih hijau dan berkelanjutan, serta dapat menjadi teladan dalam upaya menjaga keberlanjutan bumi milik bersama ini,” pungkas Dwi Satriyo. (Adr)