Surabaya, Investigasi.today – Duka mendalam menyelimuti Masyarakat Inggris saat ini. Pasalnya, pada Jumat (9/9) dini hari, Istana Buckingham mengumumkan, bahwa sang Ratu, Elizabeth II telah tutup usia di umurnya yang ke 96 tahun.
Ratu Elizabeth II telah memerintah Inggris selama 70 tahun, ini adalah rentan terlama dalam sistem Kerajaan Monarki Inggris. Sebelumnya, Ratu Victoria, sang nenek, hanya menjabat selama 63 tahun.
Kepergian Ratu Elizabeth II merupakan duka dua tahun berturut bagi Inggris dan Britania Raya. Setelah tahun lalu, tepatnya pada 9 April 2021, Pangeran Philip, Adipati Edinburgh, suami Ratu Elizabeth II meninggal dunia.
Sejak menjabat pada tahun 1952, sebagai Ratu dan Kepala Negara, Ratu Elizabeth II telah melakukan berbagai kunjungan kenegaraan untuk memperkuat hubungan diplomatik. Ia resmi menjabat sebagai Ratu dan Kepala negara pada usia yang terbilang muda, yakni 25 tahun. Ratu Elizabeth saat itu menggantikan ayahnya, Raja George VI yang meninggal dunia.
Atas kabar duka ini, Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama menyampaikan duka citanya melalui akun Instagramnya @barackobama.
Menurut pengalaman Obama selama ia mengenal Ratu Elizabeth, ia adalah sosok pemimpin yang etos kerja, yang tidak kenal lelah, anggun, menentang peluang dan memberi harapan bagi perempuan dari generasinya.
Ia juga mengatakan, bahwa sosok Elizabeth adalah suara harapan dan penentu stabilitas masyarakat Inggris selama periode kemakmuran, hingga runtuhnya Tembok Berlin, sampai era digital.
“Selama perang dunia II, ia menjadi wanita pertama yang bertugas dalam tugas militer aktif. Dan melalui periode kemakmuran dan stagnasi, dari pendaratan bulan, hingga runtuhnya Tembok Berlin, hingga era fajar digital, ia berfungsi sebagai suara harapan dan stabilitas bagi masyarakat Inggris dan dunia,” ungkap Barack Obama dalam unggahannya.
Barack Obama juga mengenang Elizabeth sebagai pemimpin yang mau mendengarkan, berpikir strategis dan penuh dengan tanggung jawab. Elizabeth dikenal sukses dalam urusan diplomatis.
Mantan orang nomor 1 AS yang menjabat 2 periode itu menuturkan, bahwa dirinya dan Michelle, istrinya, beruntung bisa mengenal sosok Ratu. Ia mengenang, saat ia baru pertama kali memegang dapuk kepimpinan AS, Ratu Elizabeth menyambutnya dengan terbuka.
“Michelle dan aku cukup beruntung bisa mengenal Yang Mulia, dan dia sangat berarti bagi kami. Ketika kami baru memulai navigasi sebagai Presiden dan Ibu Negara. Ia menyambut kami ke panggung dunia dengan tangan terbuka dan kemurahan hati yang luar biasa,” tambahnya.
Ia juga selalu mengagumi, bagaimana cara Ratu Elizabeth menenangkan orang, bagaimana dia membawakan humornya dengan tampilan yang mempesona dalam momentum yang luar biasa.
“Berkali-kali kami terpukul oleh kehangatannya. Cara dia memenangkan orang, bagaimana dia membawa humor dan pesona yang cukup besar ke saat-saat kemegahan dan keadaan yang luar biasa. Michelle dan saya berterima kasih telah menyaksikan kepemimpinannya yang berdedikasi dari Yang Mulia dan kami kagum dengan warisan yang ia tinggalkan,” tutupnya. (Slv)
