Friday, March 29, 2024
HomeBerita BaruNasionalRencana Pembunuhan Tokoh Nasional, Dedi; Ada Aktor Intelektualnya

Rencana Pembunuhan Tokoh Nasional, Dedi; Ada Aktor Intelektualnya

Karopenmas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo

Jakarta, Investigasi.Today – Selain Presiden, ada empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei yang menjadi target pembunuhan. Empat tokoh tersebut adalah Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelejen dan Keamanan Gories Mere. Sementara satu pimpinan lembaga survei tersebut adalah Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya.

Menurut keterangan polisi, Iwan alias HK sudah menerima perintah untuk melakukan pembunuhan sejak Oktober 2018. Tergetnya deretan tokoh nasional. Strategi sudah disusun dengan matang, dana juga telah disiapkan, Iwan hanya tinggal mencari para eksekutor untuk membantu tugasnya.

Dalam pengakuannya, Iwan sempat frustasi karena merasa tugas yang diembannya begitu berat. Ditambah lagi logistik sangat minim, padahal deretan ‘target VIP’ dalam daftarnya harus dihabisi satu per satu dengan target utamanya adalah kepala negara. Iwan akhirnya menghilang akibat tekanan yang begitu kuat dari pemberi perintah sekaligus atasannya.

Selama menghilang, pria berusia 49 tahun itu menolak melakukan pertemuan dengan pemberi perintah. Rencana pembunuhan ‘target VIP’ itu tertunda. Hingga membuat atasannya itu ikut stress. Bingung mencari keberadaan Iwan.

Mabes Polri menerangkan selain kepemilikan senjata, dalam menjalankan tugas pembunuhan, ada aktor intelektual di belakang Iwan. Semua perintah berasal dari sosok aktor intelektual, Iwan hanya berperan sebagai koordinator lapangan.

Karo Pemnas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo menyampaikan dalam kasus ini pihaknya sedang mendalami bagaimana peran aktor intelektual tersebut. Karena masih dalam penyelidikan, pihaknya belum bisa membuka siapa sosok pemberi perintah tersebut.

“Ada penyandang dana yang memberikan uang kepada aktor intelektual, kemudian aktor intelektual tersebut menyuruh koordinator lapangan untuk mengumpulkan para eksekutor dan mencari senjata,” terangnya.

Dalam perkembangannya, tugas Iwan dalam menjalankan misi sempat digantikan oleh Armi alias AZ. Keduanya adalah teman lama, saat Iwan menjadi koordinator, Armi merupakan salah satu eksekutor. Diduga Armi alias AZ merupakan orang kepercayaan Mantan Pangkostrad, Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zein. Bahkan santer disebut sebagai tangan kanannya.

Armi dibebani dua tugas, yakni mencari keberadaan Iwan yang menghilang dan sekaligus mencari para eksekutor. Misi Armi berhasil, akhirnya Iwan kembali ke tim dan para eksekutor lainnya bergabung, yakni IR, Tj alias Tajudin dan AD.

Terkait hal ini, Kuasa Hukum Kivlan, Djudju Purwantoro, menyebut kliennya mengakui di depan penyidik bahwa Kivlan mengenal dekat sosok Armi yang direkomendasikan oleh seorang rekannya. Sudah tiga bulan warga Ciputat, Tangerang Selatan, itu bekerja sebagai supir paruh waktu. Armi diketahui juga bekerja di dua perusahaan jasa penyedia sekuriti sebagai manajer, jadi tidak setiap hari menemani Kivlan. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment - (br)

Most Popular