Surabaya, Investigasi.today – Ketua Umum DPP Satkar Ulama, HM Idris Laena melantik DPD Satkar Ulama Jatim yang dikomandoi Hasan Irsyad dan Sekretaris M Syaifullah Ma’sum periode 2022-2027 di Grand Mercure Surabaya, Minggu (5/6/2822).
Satkar Ulama saat ini dinilai lebih berperan. Ini setelah sebelumnya melakukan diskusi panjang dengan Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian.
“Bicara Satkar ulama berarti bicara tentang santri. Dan, santri harus melakukan sesuatu agar bisa bangkit secara bersama sama,” kata Idris Laena ketika memberikan arahan kepada pengurus DPD Satkar Ulama Provinsi Jatim dan para Ketua DPD kabupaten/kota yang baru dilantik.
Dalam sejarahnya, Satkar Ulama berdiri sejak 52 tahun lalu, tepatnya 13 Maret 1970, pendirinya adalah Jenderal besar Haji Muhammad Soeharto, Presiden kedua. Satkar Ulama dibentuk salah satu tujuannya sangat mulia ingin membangun hubungan harmonis antara ulama dan umaro. Dan, itu terbukti selama masa pemerintahan orde baru peran ulama di dalam membangun kehidupan berbangsa dan bernegara.
Idris Laena mengharapkan agar pengurus yang baru dilantik sesegera mungkin melakukan reposisi, segera melakukan konsolidasi organisasi dan pengurus mengaktualisasi diri. Tiga hal ini sangat penting agar Satkar Ulama lebih dicintai dan berdaya guna di masyarakat.
Sebagai organisasi yang berafilisasi kepada Partai Golkar, kata Idris, anggota Komisi Vl DPR RI ini, Satkar Ulama Jawa Timur harus berjuang memenangkan Partai Golkar dan memenangkan Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024.
Oleh sebab itu, pengurus yang baru dilantik meski baru ketuanya saja untuk kabupaten/kota agar segera melengkapi kepengurusannya. Satkar Ulama sebagai organisasi islam akan melakukan pendekatan dan merangkul semua umat muslim disemua provinsi.
“Saya apresiasi kepada Ketua DPD Golkar Jatim yang telah membentuk Satkar Ulama dan hari ini dilantik. Segera bekerja untuk kemaslahatan umat,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, M Sarmuji berharap peran Satkar Ulama Jawa Timur lebih optimal, karena Jawa Timur adalah daerah santri. Daerah yang memerlukan kehadiran ulama untuk mencerahkan pembangunan Jawa Timur, meneruskan fungsi fungsi kenabian, mencerdaskan kehidupan umat dan mengajarkan ilmu pengetahuan.
Ia meminta Satkar Ulama Jawa Timur menghimpun sebanyak mungkin melalui program-programnya dengan melibakan masyarakat.
Sementara itu, Hasan Irsyad, Ketua Satkar Ulama Jawa Timur menyatakan, program pertama setelah dilantik adalah melegkapi kepengurusan untuk kabupaten/kota. Kedua, menyelenggarakan Satkar ulama bersalawat.
Program ini bisa dilakukan setiap Dapil atau Jawa Timur dibagi dengan tiga wilayah Timur, tengah dan barat. Nantinya, setiap kegiatan menghadirkan antara 10 ribu sampai 20 ribu.
Tempatnya, kata Hasan, tidak lagi di gedung seperti ini melainkan di tengah tengah masyarakat, misalnya di lapangan terbuka. Muslimat, muslimin di pedesaan kami ajak untuk bershalawat. Program ini akan dimulai pada tahun 2022 ini, tegas anggota DPRD Jawa Timur asal Pasuruan. (Slv)
