Gresik, Investigasitop.com – Proyek Pipa Gas milik
pertamina sepanjang 9.25 KM yang terbentang di Desa
Banjarsari-Prambangan Kebomas Gresik menuai kontroversi, pasalnya Pipa
berdiameter 28 cm tersebut ditanam di tengah jalan Desa.
pertamina sepanjang 9.25 KM yang terbentang di Desa
Banjarsari-Prambangan Kebomas Gresik menuai kontroversi, pasalnya Pipa
berdiameter 28 cm tersebut ditanam di tengah jalan Desa.
Informasi
dari masyarakat sekitar, menurut mereka sangat meragukan pemasangan
pipa saluran migas yang kini masih dalam pengerjaan oleh konsorsium,
pemasangan pipa di tengah jalan, akan menimbulkan rawan kebocoran serta
bisa berdampak kebakaran.
dari masyarakat sekitar, menurut mereka sangat meragukan pemasangan
pipa saluran migas yang kini masih dalam pengerjaan oleh konsorsium,
pemasangan pipa di tengah jalan, akan menimbulkan rawan kebocoran serta
bisa berdampak kebakaran.
Selain itu Puluhan Pipa besi
tersebut oleh pelaksana Proyek diletakkan di pinggir jalan Desa yang
padat dilalui warga sekitar, terlihat Pipa hanya di beri karung
Pengganjal di beberapa titik yang rawan terjadi pergeseran, “kami ngeri
kalau lewat jalan itu, takut pipa nya menggelinding mas, itu kan
beratnya puluhan Ton,” ungkap Kasmidi (45) warga sekitar.
tersebut oleh pelaksana Proyek diletakkan di pinggir jalan Desa yang
padat dilalui warga sekitar, terlihat Pipa hanya di beri karung
Pengganjal di beberapa titik yang rawan terjadi pergeseran, “kami ngeri
kalau lewat jalan itu, takut pipa nya menggelinding mas, itu kan
beratnya puluhan Ton,” ungkap Kasmidi (45) warga sekitar.
“Bagaimanapun Kepala Desa harus bertanggung jawab jika terjadi hal yang tidak di inginkan,” tambahnya.
Kepala
Desa Prambangan, Fariantono belum bisa di konfirmasi terkait keluhan
warga nya, namun banyak warga menduga Kepala Desa sudah mendapatkan Dana
‘kulon nuwon’ dari pelaksana Proyek, “kami tidak menuduh tapi apa
mungkin Kepala Desa diam saja saat ada Proyek besar melewati Wilayahnya,
kan pastinya ada Kompensasi, itu yang perlu dipertanyakan,” Pungkasnya. (harry)
Desa Prambangan, Fariantono belum bisa di konfirmasi terkait keluhan
warga nya, namun banyak warga menduga Kepala Desa sudah mendapatkan Dana
‘kulon nuwon’ dari pelaksana Proyek, “kami tidak menuduh tapi apa
mungkin Kepala Desa diam saja saat ada Proyek besar melewati Wilayahnya,
kan pastinya ada Kompensasi, itu yang perlu dipertanyakan,” Pungkasnya. (harry)
