Friday, July 4, 2025
HomeBerita BaruNusantaraTerdampak Bencana Tanah Gerak, 14 Rumah Warga Trenggalek Tak Bisa Ditempati

Terdampak Bencana Tanah Gerak, 14 Rumah Warga Trenggalek Tak Bisa Ditempati

Trenggalek, Investigasi.today – Sebanyak 14 rumah warga di Desa Pandean, Kecamatan Dongko, Kabupaten Trenggalek terdampak bencana tanah gerak. Kini, rumah-rumah tersebut tidak bisa ditempati.

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengambil langkah cepat untuk segera merelokasi 14 warga terdampak tanah gerak. “Sebanyak 14 rumah warga ini tidak mungkin dihuni kembali,” kata Bupati Trenggalek Nur Arifin saat meninjau langsung bersama jajaran terkait, Sabtu (22/10/2022).

Kepala daerah yang akrab disapa Gus Ipin itu mengambil keputusan cepat. Rencananya bangunan SDN 3 Pandean menjadi tempat relokasi bagi warga terdampak tanah gerak ini. Tercatat ada 16 rumah yang terdampak yang kesemuanya sementara diungsikan di Bangunan eks SDN 3 Pandean. Rinciannya, 14 rumah tidak mungkin dihuni kembali dan 2 rumah sisanya masih dimungkinkan dihuni lagi.

“Kelihatannya rumah yang lama tidak mungkin ditempati, karena berbahaya. Saya sempat tanyakan ke warga, kebutuhannya apa. Lalu kita bawakan air bersih, almari, peralatan masak dan bahan memasak, kasur dan juga selimut,” lanjutnya

Selanjutnya, Pemkab Trenggalek akan mempersiapkan perumahan bagi mereka. Kebetulan ada bangunan sekolah yang sudah tidak difungsikan lagi. “Rencananya akan kita perbaiki untuk menjadi rumah hunian. Sekaligus kita siapkan dapur dan kamar mandinya sehingga nanti warga bisa tinggal di sini. Jadi ini nanti akan menjadi perumahan mereka,” tandas Bupati Trenggalek.

Sumarti, warga terdampak tanah gerak di Desa Pandean, Kecamatan Dongko menjelaskan bahwa kejadian tanah gerak terjadi sudah menahun. Namun di Bulan Oktober ini semakin parah. Keretakan pada dinding tembok semakin lebar. Sehingga warga tidak berani menempati.

“Parah pak, dinding rumah retak-retak, kami tidak berani menempati. Bahkan ada yang sudah roboh,” ujar ibu rumah tangga ini. Ada 16 KK yang terdampak, sementara kita tinggal di pengungsian,” imbuhnya.

Sebanyak 16 KK  terdampak tanah gerak ini sendiri sudah 4 hari tinggal di pengungsian eks. Bangunan SDN 3 Dongko. Kebetulan bangunan sekolah itu kosong karena regrouping.

Suparni Kepala Desa Pandean membenarkan pernyataan warganya tersebut. Tanah gerak di daerahnya itu merupakan bencana tahunan yang di awal bulan Oktober ini mulai bergerak kembali.

“Pada bulan ini tanah bergerak, sehingga mengakibatkan keretakan-keretakan pada dinding. Rumah itu tidak mungkin untuk dihuni kembali. Untuk itu akhirnya saya mengambil kebijakan mengungsikan warga ke sekolah. Ini sementara sambil menunggu perkembangan untuk merelokasi rumah mereka,” terangnya.

Menurut Suparni rumah yang tidak dapat dihuni sebanyak 14 unit, sedangkan 2 unit lainnya masih bisa difungsikan kembali. Namun masih menunggu pembersihan material di sekitar. “Dua rumah bisa ditempati kembali, sedangkan yang tidak dapat ditempati sebanyak 14 rumah,” tandas Suparni disela-sela kunjungan Bupati Trenggalek. (Slv)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular