Medan, investigasi.today – Pengakuan akan prestasi Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, tidak hanya berasal dari institusi negara saja, tetapi termasuk juga dari lembaga partikelir.
Hal itu terlihat sebagaimana dalam acara HUT ke-71 Harian Waspada yang dilaksanakan pada Rabu lalu di Ballroom Hotel Aryaduta, Medan. Bupati Remigo dan beberapa Kepala Daerah lain serta beberapa tokoh dari Sumatera Utara dan Aceh menerima penghargaan Anugerah Sahabat Waspada 2017.
Anugerah ini diserahkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dengan didampingi oleh Pemimpin Umum Harian Waspada, Hj. Rayati Syafrin, dan Wakil Pemimpin Umum/Wakil Pemimpin Redaksi H. Teruna Jasa Said.
Pada kesempatan ini juga dinarasikan profil Remigo, termasuk kerja nyata yang dia lakukan terhadap Kabupaten Pakpak Bharat dan prestasi – prestasinya yang cukup membanggakan. Dengan nada rendah hati dan sedikit filosofis, Remigo mengutarakan bahwa self concept seseorang itu berasal dari orang lain.
“Baik atau buruk, cantik atau jelek itu berdasarkan pengakuan orang lain dan bukan pernyataan diri sendiri dan semua itu beranjak atas apa yang telah kita kerjakan dan lakukan. Jadi tidak perlu membanggakan diri jika kita mendapat penghargaan dan pengakuan seperti ini.
Yang patut dilakukan adalah mensyukuri kepada Sang Pencipta atas apa yang telah kita terima karena semua atas berkah dan karunianya,” ujarnya sembari mengucapkan selamat ulang tahun kepada Harian Waspada, yang sudah dikenal masyarakat Sumatera Utara dan Aceh sejak dahulu, serta semoga tetap menjadi media yang konsisten untuk menginformasikan kebenaran, mendidik masyarakat dan sebagai kontrol sosial di negara ini.
Disebutkan oleh Wapemred Harian Waspada, Teruna Jasa Said bahwa award yang diberikan saat ini kepada Kepala Daerah dan beberapa tokoh di Sumatera Utara adalah bentuk kepercayaan dan kedekatan tokoh – tokoh tersebut dengan masyarakat. “Teruslah berkarya untuk masyarakat dan bangsa,” ucapnya.
Sementara, Menkominfo Rudiantara dalam sambutannya menyampaikan bahwa di tengah perubahan cepat arus informasi di mana perkembangan media massa mengalami revolusi yang begitu besar di dekade terakhir ini, Waspada tetap eksis sebagai sebuah media cetak harian.
“Pergeseran era konvensional saluran informasi ke era digital yang diawali media cetak kemudian media elektronik dan kini ada media online serta media sosial, ternyata tetap menghadirkan Harian Waspada sebagai sebuah media mainstream dari masa ke masa sampai ke usianya yang ke-71 kini,” kata Rudiantara. (EDI MANIK)
