Kertosono, investigasi.today – Posisi daerah Kertosono, Nganjuk disebut sebagai kawasan yang amat strategis dalam percepatan mobilitas pembangunan di Jawa Timur. Kota kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Jombang itu bahwa dinilai sebagai titik episentrum pertumbuhan baru yang luar biasa terutama untuk Nganjuk dan kota-kota sekitarnya.
Ini seperti yang diungkapkan calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat berkunjung berbagai kawasan ke kota angin tersebut, Selasa (6/3/2018) siang hingga malam.
Bupati Trenggalek non aktif yang juga doktor dalam studi pembangunan kawasan itu menyebut episentrum baru itu setelah terhubungnya tol Kertosono-Surabaya dan rencananya Kertosono juga akan tersambung sampai dengan Solo dan Kediri.
”Tentunya hal ini akan membuat Kertosono menjadi sangat strategis,” ujar Emil saat beramah tamah dengan sejumlah aktifis dan jurnalis.
Dalam pandangan Emil pentingnya posisi Kertosono, misalnya, dalam jangka pendek instalasi gas industri yang ada dan terhenti di Ploso, Jombang bisa disambung ke Kertosono. Ini tentunya akan menarik pertumbuhan industri di Kertosono sendiri dan daerah sekitar.
”Untuk itu, tata ruangnya harus kita pilah, dari situ nanti exit tol mana yang berpotensi menjadi pengembangan kawasan perdagangan, jasa dan industri berikutnya.” papar penggagas utama kawasan pertumbuhan Selingkar Wilis gugusan Mataraman ini.
Emil menambahkan, Kertosono juga bisa menjadi titik pertemuan yang strategis dan efektif misalnya bagi orang Surabaya yang ingin bertemu dengan orang Trenggalek atau kawasan sekitarnya.
”Sama-sama jaraknya satu jam, satu jam setengah tol ketemu. Istilahnya pertemuan industri ataupun pertemuan bisnis lainnya itu ada di Kertosono, dan inilah yang ingin kita coba bangun,” tegas mantan konsultan Bank Dunia tersebut. Sejak beroperasinya tol Kertosono – Surabaya, jarak tempuh dua kota ini hanya berkisar 1 jam perjalanan saja.
Saat ini tantangannya masih sering terjadi kemacetan di daerah Mengkreng. Persimpangan jalan di Mengkreng menjadi titik pertemuan mulai kereta api dan kendaraan lain dari tiga titik. Yakni, Kediri, Jombang dan Nganjuk ini lanjut Emil masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu segera dituntaskan.
“Di Peterongan (Jombang) sudah dibangun fly offer, pekerjaan rumah berikutnya adalah persimpangan Mengkreng ini. Mungkin dengan itu arus padat di mengkreng bisa terurai,” pungkas Emil . (yit)