Insiden meledaknya ponsel dan saat korban dilarikan ke rumah sakit
JAKARTA, Investigasi.Today – Insiden meledaknya sebuah ponsel jenis android milik Nevia seorang tenaga lepas harian (THL) dan melukai wajahnya di Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika pemprov Riau, pada Senin (4/2) kemarin sempat menghebohkan dunia maya.
Saat itu ponsel sedang dalam kondisi di charge, tiba-tiba meledak dan melukai wajah Nevia, kemudian korban di larikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Akibat suara ledakan dan muncul kobaran api tersebut, ruang kerja Dinas Komunikasi, Informatikan dan Statistik (Diskominfotik) Riau yang berada dilantai 2 kantor Gubenur Riau mendadak heboh.
Dari rekaman CCTV, terlihat Nevia sedang bekerja didepan layar komputernya dan di atas mejanya tergeletak handphone yang sedang dalam kondisi di-charge.
Tiba-tiba handphone tersebut meledak, serpihan dari hanphone tersebut tampak berserakan dan sempat memunculkan percikan api. Nevia langsung menjauh dari mejanya sambil memegang wajahnya. Kemudian sejumlah pegawai yang merupakan rekan kerjanya langsung membopong korban dan membawanya ke rumah sakit.
Terkait insiden ini, Erisman seorang pegawai di Kantor Diskominfotik mengatakan “Nevia terluka di wajahnya, mungkin terkena serpihan ponsel yang meledak. Saat ini sudah dibawa ke rumah sakit di Jalan Ahmad Yani,” ungkapnya.
Korban (Nevia) saat menjalani perawatan
Ada 5 penyebab ponsel meledak dan sangat membahayakan pengguna ;
1. Menggunakan ponsel sembari mengisi daya
Para ahli bahkan juga dari pihak produsen selalu menganjurkan untuk tidak memakai ponsel ketika sedang mengisi daya. Pengisian daya dalam baterai membutuhkan energi panas. Sementara itu ponsel yang sedang digunakan juga menghasilkan panas. Kedua kegiatan tersebut jika dilakukan secara bersamaan akan memicu ledakan baterai ponsel.
2. Tidak memakai charger yang asli atau bawaan
Pihak produsen selalu menganjurkan untuk memakai charger bawaan ponsel tersebut.
Hal ini dilakukan karena tiap ponsel memiliki daya tahan yang berbeda. Misalkan charger untuk tablet sangat tidak dianjurkan untuk digunakan ke ponsel atau smartphone biasa.
Hal ini bisa memicu daya berlebih yang masuk dan menimbulkan suhu panas yang terlalu tinggi.
3. Memakai baterai yang tidak sesuai spesifikasi ponsel
Ketika para pengguna ingin mengganti baterai karena masa pakai atau rusak, disarankan untuk mengganti yang asli sesuai merek ponsel tersebut. Membeli baterai yang palsu memang memiliki harga yang lebih murah.
Namun spesifikasi yang tidak sesuai bisa memicu kerusakan bahkan ledakan pada ponsel.
4. Baterai ponsel yang sudah rusak secara fisik
Banyak orang yang malas untuk mereparasi ponselnya karena masih bisa dipakai. Baterai yang rusak secara fisik juga bisa membahayakan penggunanya. Baterai yang menggelembung atau pecah harus segera diganti untuk menghindari ledakan yang terjadi.
5. Mengisi baterai terlalu lama
Ponsel jaman sekarang sudah dilengkapi dengan fitur pemutus aliran listrik otomatis. Namun bukan berarti sebagai pengguna kita terus-terusan mengisi daya hingga berlebih atau terlalu lama.
Terlebih lagi tidak semua ponsel pintar sudah menggunakan fitur ini. Apalagi para pengguna yang masih setia dengan ponsel lawasnya diharapkan untuk lebih hati-hati dalam mengisi daya. (Ink)