Thursday, September 12, 2024
HomeBerita BaruJatimImbas Pengalihan Anggaran, Lelang 3 Proyek Besar di Mojokerto Terhambat

Imbas Pengalihan Anggaran, Lelang 3 Proyek Besar di Mojokerto Terhambat

Mojokerto Investigasi.today – seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah proyek prestisius di Kota Mojokerto selalu menemui kendala. Tahun ini, realisasi pembangunan tiga proyek prestisius yang digadang-gadang menjadi tinggalan Wali Kota Mojokerto Masud Yunus sebelum lengser, terhambat. Proyek bernilai miliaran rupiah itu terkendala persoalan administrasi.
“Ada sedikit kendala pada administrasi, yakni adanya pengalihan anggaran sehingga sedikit menghambat proses lelang,” kata Kepala Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kota Mojokerto Agoes Heri Santoso, Rabu (28/3).

Dijelaskan Agus, ketiga proyek tersebut adalah pembangunan kantor Kecamatan Kranggan senilai Rp 7 miliar, pembangunan gedung Pendidikan di Pulorejo sebagai pengganti istilah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) senilai Rp 12,7 miliar, dan finishing Graha Mojokerto Service City (GMSC) Rp 7,7 miliar.

“Pembangunan gedung pendidikan terkendala tata guna lahan, sehingga belum bisa dilelang. Kita belum menerima persetujuan salinan peralihan RTRW (Rencana Tata Ruang dan Wilayah) dari Kemendagri. Karena saat ini lahan tersebut berstatus sebagai RTH (Ruang Terbuka Hijau, red) sehingga kita belum berani melangkah,” kata Agus.

Terhambatnya fase administrasi proyek ini diperkirakan akan berpengaruh terhadap upaya pengoperasionalan ketiga gedung. Padahal, Wali Kota Masud Yunus berharap gedung pelayanan dan perijinan satu atap GMSC bisa operasional tahun ini.

Persoalan yang sama juga menimpa finishing GMSC yang harusnya memasuki tahap ke-III atau terakhir. “Untuk yang GMSC lelangnya agak terlambat karena faktor pergeseran anggaran. Semula kita mencanangkan pengadaan genset, padahal harusnya rumah gensetnya dulu. Masak ada gensetnya gak ada rumahnya dan akhirnya di rubah ke rumah genset,” urai Agus.

Dalam APBD 2018 ini, finishing gedung yang terletak di jalan Gajahmada ini telah mendapatkan ploting anggaran Rp 7,7 miliar. Dana tersebut untuk pengadaan Lift, eskalator, rumah genset, dan pengadaan jaringan kabel pelanggan. “Pak Wali Kota mengharapkan gedung dilaunching tahun ini, dan kita berusaha untuk merealisasikannya, ” tandasnya.

Kendala juga dialami untuk pembangunan kantor Kecamatan Kranggan Rp 7 miliar. Hanya saja Agoes tak merinci kendala yang dimaksud. Meski demikian ia berharap semua berjalan sesuai harapan. Namun ia mengaku tidak bisa menjaminnya. ” Kalau tidak bisa ya molor sampai tahun depan. Karena terkendala proses. Kalau perencanaanya sudah tuntas tahun kemarin,” ujarnya. (Andy/Yanto)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -




Most Popular