SITUBONDO (investigasi.today) – Beredarnya foto pemasangan bendera merah putih yang terbalik di Kantor Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur memancing banyak reaksi kekecewaan dari berbagai kalangan.
DPD LSM Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Situbondo, Didik Martono mengatakan, kepolisian harus bertindak tegas terkait insiden pemasangan bendera merah putih secara terbalik di kantor DPD PKS di Desa Talkandang.
“Ini kejadian yang sangat memalukan bagi Situbondo terlepas disengaja atau tidak, hal tersebut sudah diatur dalam Pasal 24 huruf (a) UU No.24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan menyatakan: ‘Setiap orang dilarang merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera,’” ungkap Didik Martono kepada Investigasi, Selasa (8/8/2017).
Kekecewaan juga datang dari Pimpinan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Situbondo Yogie Kripsian Syah. Ia sangat menyayangkan kejadian memalukan tersebut, terlebih lagi terjadi di kantor partai yang cukup besar di indonesia.
“Ansor menuntut aparat penegak hukum utuk mengklarfikasi kepada pengurus parpol PKS. Apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Bukan malah menganggap ini persoalan kecil, karena ini sudah menyangkut prinsip kebangsaan yang hari-hari ini sedang diuji,” tandasnya.
Yogie menegaskan pernyataan tersebut tidak ada kaitan menyerang ataupun mendiskreditkan PKS, namun murni masalah prinsip. “Informasi yang kami terima, salah satu pengurus di kantor PKS itu mengaku lalai dan tidak sadar karena dipasang pada malam, pengakuan tersebut sangat mengecewakan bagi kami,” imbuhnya.
Ia juga mengiimbau agar pemuda Ansor menyikapi persoalan ini dengan langkah-langkah persuasif tidak arogan. informasi di lapangan menyebutkan setelah salah satu media menyebarkan melalui medsos, petugas satpol bersama babinsa langsung menurunkan dan memasang kembali dengan benar. (Dedy Candra)
