
Jakarta, Investigasi.today – Mantan menteri agama dan juga cendikiawan Islam, Prof. Dr. M.Quraish Shihab mengungkapkan bahwa dalam Al Quran terdapat ucapan selamat Natal. Bahkan ada Nabi dalam Islam yang menjadi nabi pertama mengucapkan selamat Natal.
Quraish Shihab menyatakan umat muslim boleh memberi ucapan selamat Natal kepada orang Kristen. Asalkan ucapan tersebut tak berdampak pada akidah umat muslim yang mengucapkannya.
“Selama akidah anda tetap terjaga, maka mau ucapkan greeting ‘Selamat Natal’, boleh saja. Bahkan, di Al Quran itu ada ucapan Selamat Natal. Sosok yang pertama kali mengucapkannya adalah Isa AS. Dikatakan saat dia lahir, ‘salam sejahtera bagiku pada kelahiranku’. Itu kan Selamat Natal,” terang Quraish Shihab dikutip dari saluran Youtube Guzz TV.
Quraish Shihab juga memastikan bahwa perdebatan mengenai hukum mengucapkan Selamat Natal hanya berlaku di sejumlah negara di Asia Tenggara. Salah satunya, Indonesia. Sementara di kawasan lain, misalnya Timur Tengah, perdebatan sejenis sudah mulai ditinggalkan.
“Di Mesir, Grand Syekh Al Azhar pergi berkunjung untuk ucapkan Selamat Natal. Kita bergembira dengan kegembiraan mereka, tapi tidak mengganggu akidah kita. Itu boleh. Lakum diinukum wa liya diin. Saya kira itu, saya tidak sependapat dengan mereka yang melarang. Terlalu sempit pikirannya,” tegasnya.
Di kesempatan berbeda, Quraish Shihab juga menyatakan bahwa mengucapkan Selamat Natal ke umat Kristiani bukan hanya boleh, melainkan juga bagus atau disarankan. Sebab, kata dia, ikut bahagia saat orang lain merasa bahagia merupakan sikap yang terpuji.
“Kita tidak akan berkata boleh atau tidak, tapi sebenarnya bagus. Bagus kita ikut bergembira dengan kegembiraan siapa pun. Sebab pada prinsipnya, dalam ajaran agama, siapa pun orang itu, dia bisa jadi saudara seiman dengan kita, atau sekemanusiaan dengan kita,” kata Quraish Shihab dikutip dari saluran Youtube Najwa Shihab,
“ketika dia bergembira, mari kita ikut bergembira. Ketika dia bersedih, mari kita ikut berbelasungkawa. Semua dari kita, Islam, Katolik, Protestan, dan sebagainya, semuanya mengagungkan Nabi Isa. Karena kehadirannya membawa ajaran dari sumber yang sama di mana Nabi Muhammad menerimanya,” jelas Quraish Shihab. (Ink)