Sunday, July 6, 2025
HomeBerita BaruJatimPenyebab Tragedi Kanjuruhan, Ini Kata Polisi

Penyebab Tragedi Kanjuruhan, Ini Kata Polisi

Malang, Investigasi.today – Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang hingga kini menelan 130 korban jiwa. Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta mengungkap penyebab tewasnya ratusan supporter Aremania yang terjebak dalam kerusuhan tersebut.

Nico mengatakan, tragedi maut di Kanjuruhan terjadi karena penumpukan massa di satu titik hingga menyebabkan sesak nafas, pingsan dan terinjak-injak.

“Di dalam proses penumpukan itulah terjadi sesak nafas karena kekurangan oksigen,” terangnya saat konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10).

Nico mengungkapkan selain korban meninggal, 180 orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit.

“Oleh tim medis dan tim gabungan dilakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit,” jelasnya.

Dalam kerusuhan usai pertandingan Arema vs Persebaya tersebut, 130 orang dilaporkan meninggal dunia. Dua di antara korban tewas merupakan personel kepolisian.

Nico merinci 34 orang korban tewas di dalam stadion, sedangkan korban lainnya meninggal saat dalam proses pertolongan di rumah sakit.

“Yang meninggal di dalam stadion ada 34 orang, kemudian yang lain-lain di rumah sakit pada saat proses pertolongan,” tandas Nico.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan disebut terjadi usai para suporter Arema memasuki lapangan setelah timnya kalah melawan Persebaya. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton, yang kemudian memicu suporter panik.

Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar. Suporter yang panik dan sesak nafas tersebut, jatuh hingga terinjak-injak.

Berbagai pihak menyalahkan polisi yang salah dalam bertindak, harusnya gas air mata hanya ditembakkan ke supporter yang didalam lapangan saja.

“Kenapa gas air mata juga ditembakkan ke penonton yang ada di tribun? Hal ini yang memicu kepanikan dan berakhir tragis seperti ini,” ungkapnya.

“Apalagi tidak semua pintu dibuka, sehingga penonton lari dan berdesak-desakan menuju pintu yang terbuka dan terjadi penumpukan massa suporter. Hal ini yang menyebabkan sesak nafas, pingsan hingga mati terinjak-injak,” lanjutnya. (gm)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular