Thursday, April 25, 2024
HomeBerita BaruJatimTanpa Sosialisasi, Proyek Pemetaan Lahan PGN Saka Dihentikan Paksa Oleh Warga Pangkahkulon

Tanpa Sosialisasi, Proyek Pemetaan Lahan PGN Saka Dihentikan Paksa Oleh Warga Pangkahkulon

Teks foto ; warga Pangkahkulon saat menghentikan paksa proyek

GRESIK, Investigasi.today – Proyek pemetaan lahan seluas 30 hektare yang dilakukan PT Offshore Works Indonesia (Owsi) yang merupakan rekanan dari PT. PGN Saka Indonesia Pangkah Limited, dihentikan paksa oleh puluhan warga dan nelayan Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat (27/7).

Sebelumnya warga dan nelayan disana juga melakukan demo memprotes proyek tersebut ke kawasan Maspion Manyar.

Hal ini dilakukan karena pihak rekanan tidak melakukan sosialisasi kepada nelayan dan masyarakat sekitar soal pengerjaan proyek pemetaan lahan tersebut.

Padahal lahan 30 hektare yang dilakukan pemetaan tersebut berada di Kali Malang, wilayah Desa Pangkahkulon.

Nelayan bersama warga desa dengan menumpangi lima perahu berukuran besar mendatangi lokasi proyek pemetaan lahan.

Di lokasi tersebut terdapat lima orang dari pekerja proyek yang melakukan pengukuran dan pemetaan lahan.

Kepala Desa Pangkahkulon Ahmad Fauron kepada wartawan menyampaikan bahwa pihaknya belum menerima surat dari pelaksana proyek soal adanya kegiatan pemetaan lahan.

Dia juga mengungkapkan, kegiatan itu sudah dilakukan sejak tiga hari yang lalu. “Hingga saat ini tak ada surat pemberitahuan, juga belum ada sosialisasi ke warga maupun nelayan,” ungkap Fauron.

Karena itu, lanjut Fauron, demo dengan mendatangi proyek pemetaan lahan merupakan salah satu hak mereka. Apalagi, lahan yang dipetakan tersebut masuk ke dalam wilayah Desa Pangkahkulon.

“Kami datang ke lokasi, karena ada beberapa hal yang perlu diselesaikan. Apapun aktivitas, paling tidak ada koordinasi dan sosialisasi, karena disini ada Rukun Nelayan, Petani tambak, pemerintahan desa (Pemdes). Kami mau ada transparansi,” tandasnya.

Sementara itu, perwakilan PT Owsi, Edward kepada wartawan membenarkan jika pihaknya merupakan salah satu rekanan PT. PGN Saka Indonesia Pangkah Limited yang bertugas melaksanakan proyek pemetaan dan gambar topografi wilayah.

Edward membeberkan, pihaknya akan melakukan pemetaan daerah seluas 30 hektare di Desa Pangkahkulon selama delapan hari dan sudah dilaksanakan selama tiga hari.

“Klien kami PGN Saka, tidak tahu persis untuk apa, itu kewenangan mereka. Kami kontraktor. Kami hanya membuat gambar-gambar disini. Selepas itu peta akan kami serahkan ke klien kami,” terangnya.

Soal tak ada sosialisasi ke warga Desa Pangkahkulon, Edward mengakui hal itu. Dirinya belum maksimal dalam melakukan kordinasi, dan tak pernah melibatkan masyarakat dan nelayan Desa Pangkahkulon dalam hal sosialisasi.

“Untuk itu, tindak lanjutnya kami siap berhenti, akan berembuk lagi dengan warga sekitar dan nelayan Pangkahkulon. Kami sadari kesalahan itu,” pungkasnya.

Sayang, hingga berita ini diturunkan pihak PT. PGN Saka belum bisa dikonfirmasi soal protes warga Pangkahkulon atas proyek pemetaan lahan. ( Salvado )

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular