Wednesday, April 17, 2024
HomeBerita BaruNusantaraSoni "Untuk Mengetahui Hasil, Sesuatu Harus Dicoba"

Soni “Untuk Mengetahui Hasil, Sesuatu Harus Dicoba”

TANJTAB TIMUR JAMBI, Investigasi.Today – Anak muda kelahiran Nipah Panjang 34 tahun silam ini pantas disebut monek, singkatan dari modal nekat. Soni Setiawan, biasa dipanggil Soni bila dilingkungan kerja, atau Wawan panggilan akrabnya ditengah keluarga, adalah satu diantara ratusan caleg yang tengah berjuang menuju gedung wakil rakyat Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Dibilang modal nekat, karena selain masih muda, caleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini tidak memiliki keuangan yang memadai. Dirinya hanya memiliki semboyan, untuk mengetahui hasilnya, sesuatu harus dicoba. 

Hal lain yang juga menarik dari sosoknya, ditengah perjuangan menuju parlemen, dirinya justru melakukan sosialisasi seorang diri, door to door, bersilaturahmi dari pintu kepintu kepada masyarakat, demi menyampaikan niat dan tujuannya apabila terpilih menjadi wakil rakyat.

“ Bagi saya, usia muda adalah poin positif untuk bisa berbuat membantu masyarakat. Selain faktor kesehatan yang relatif prima, kecepatan dan tanggap dengan setiap informasi adalah penentu berhasil tidaknya seorang wakil rakyat dalam menyampaikan aspirasi masyarakat yang wakili,”  ungkapnya saat ditanya apa motifasinya menjadi caleg.

Lebih lanjut ia bercerita bagaimana suka dukanya selama melakukan kampanye dengan sosialisasi dari pintu kepintu, termasuk ketika dirinya pontang-panting lari menyelamatkan diri karena dikejar empat ekor anjing milik warga yang rumahnya kosong.

” Pengalaman dan suka duka dilapangan selama saya bersosialisasi terasa lebih berkesan, karena saya bisa merasakan bagaimana kondisi jalan yang berlumpur, mendorong motor sendirian karena kehabisan bensin, hingga pengalaman paling buruk karena dikejar anjing,” kisahnya sambil tersenyum.

Respon masyarakat yang dijumpai pun beragam. Ada yang menyambut dengan hangat, cuek dan tak sedikit masyarakat yang terkesan mengabaikan sosialisasinya. Bahkan ada masyarakat yang terang-terangan menanyakan berapa harga untuk satu suara.

” Semua saya ambil hikmahnya. Bahwa sebagian masyarakat yang saya temui ternyata kehilangan kepercayaan terhadap caleg, karena ketika caleg tersebut terpilih menjadi wakil rakyat ternyata tidak bisa berbuat untuk daerahnya,” sebutnya. 

Menurut Soni, hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap caleg karena masyarakat menganggap caleg hanya mencari suara untuk kepentingan sesaatnya belaka, apalagi bila caleg tersebut mendapatkan suara dengan membeli suara, selanjutnya setelah itu masyarakat pun dilupakan.

” Bagi saya, suara masyarakat seharusnya tidak bisa dibeli, apalagi dizaman seperti sekarang ini. Cukup bulatkan tekad dan niatkan, jika nanti terpilih maka berbuatlah bagi masyarakat. Jadilah bukti dan jangan hanya mengumbar janji,” tandas Soni. ( Erfan).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular