Saturday, April 20, 2024
HomeBerita BaruNusantaraBPD Se-Indonesia Gelar Pertemuan di Banyuwangi

BPD Se-Indonesia Gelar Pertemuan di Banyuwangi

Banyuwangi, investigasi.today – Kabupaten Banyuwangi kembali mendapat kehormatan.  Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia menggelar pertemuan rutin di Banyuwangi. Pertemuan yang sekaligus menjadi ajang sharing dan workshop tentang penyediaan likuiditas akhir tahun 2017 ini diselenggarakan di Hotel El Royal Banyuwangi.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, saat membuka acara tersebut, menyatakan apresiasi pemerintah daerah atas kerja keras BPD yang banyak memberikan support untuk daerah.“BPD inilah yang banyak memberikan sokongan atas berbagai program yang kami luncurkan. Kami sangat mengapresiasi sekali. Ke depan kami berharap, perbankan daerah tak hanya sekedar mengalirkan dana, tapi juga bisa merancang program untuk kemajuan daerah,” ujar Anas.

Untuk mampu menciptakan daerah yang maju, imbuh Anas, diperlukan kerjasama leadershipnya dengan berbagai sektor. Salah satunya perbankan.“Setiap daerah punya banyak masalah. Banyuwangi sendiri sangat terbantu dengan dukungan Bank Jatim sebagai Bank Pembangunan Daerah di Jawa Timur, yang mau bersama-sama memajukan perekonomian daerah,” ujar Anas.

Menurutnya,  bank daerah memang harus mampu memotret. Kuncinya, lanjut Anas, adalah tak henti berinovasi dan selalu terkoneksi dengan ekosistem atau masyarakat yang ada disekitar. Tanpa inovasi dan tidak adanya koneksi dengan ekosistem, akan menyebabkan suatu perusahaan mengalami kehancuran.“Tidak ada pilihan lain. Bank daerah perlu melakukan transformasi rekrutmen sehingga bisa berkembang lebih baik. Selain itu bank daerah juga bisa bekerjasama dengan banyak stakeholder. Misalnya kita mau bekerjasama dengan UMKM, jangan hanya sekedar melatih UMKM-nya saja setelah itu dilepas, tapi koneksikan mereka dengan orang-orang hebat yang akan membantu mereka untuk mengembangkan produknya,” tandasnya.

Sementara itu Direktur Eksekutif Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Wimran Ismaun mengatakan, pertemuan ini menjadi ajang bagi para direktur pemasaran dan kepala Divisi Treasury BPD se-Indonesia untuk sharing.“Ini uniknya BPD, kami tidak bersaing, tapi satu sama lain saling bantu. Ini kami lakukan dalam rangka melihat kondisi masing-masing BPD menjelang akhir tahun. Di akhir tahun begini, likuiditas ini sangat menguntungkan. Ada yang memiliki dana berlebih dan ada yang kurang. Yang memiliki dana berlebih bisa menyalurkannya pada yang kurang,” beber Wimran.

Istilah likuiditas merupakan salah satu istilah perbankan yang digunakan untuk meunjukkan posisi keuangan ataupun kekayaan sebuah organisasi perusahaan.Dengan bersatu seperti ini, lanjut Wimran, BPD akan menjadi lebih kuat dan tidak terjatuhkan oleh sumber dana yang lain.Kegiatan ini sengaja digelar di Banyuwangi. Berdasarkan masukan dari berbagai BPD se-Indonesia, Banyuwangi dipilih karena progressnya yang sangat baik, di samping perkembangan pembangunan kotanya yang sangat pesat.“Kebetulan semuanya belum pernah ke Banyuwangi, hanya lihat dari media massa saja. Nah, begitu datang kemari, semua benar-benar terkesan. Menikmati kopi dan  kudapan khas Desa Adat Kemiren, makan rujak soto, belanja batik dan nanti malam akan menyaksikan bluefire di Kawah Ijen,” ungkap Wimran.

Kesempatan mengeksplore Banyuwangi bahkan menjadi peluang untuk belajar bagaimana perbankan mensupport pariwisata Banyuwangi. “Kami pun yang terpesona akan Banyuwangi akan mempromosikan Banyuwangi di tempat kami masing-masing lho,” cetus Wimran.Pertemuan ini dihadiri oleh 52 peserta dari BPD se-Indonesia. Total ada 27 BPD di Indonesia, yang tersebar mulai Sabang sampai Papua.Selain itu hadir pula Koordinator Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) Wilayah Timur Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Agus Priyanto, Kepala Divisi Assesment Perbankan Bank Indonesia, Kurniawan Agung, dan Direktur Bisnis Menengah Korporasi Bank Jatim, Su’udi. (widodo)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular